Liputan6.com, Jakarta Program naturalisasi kembali menjadi amunisi penting Timnas Indonesia di era Patrick Kluivert. Sejak pertama kali digencarkan secara serius pada dekade 2010-an, strategi ini telah terbukti meningkatkan kualitas Skuad Garuda.
Nama-nama seperti Jay Idzes, Justin Hubner, Ragnar Oratmangoen, hingga Maarten Paes sukses memberi pengaruh besar pada era Shin Tae-yong. Mereka membuat Timnas Indonesia bersaing secara kompetitif, bahkan pada level Asia.
Kini, Kluivert melanjutkan tongkat estafet tersebut. Sejauh ini, ada empat pemain naturalisasi yang dipercaya masuk ke dalam proyek besar Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Mereka datang dengan latar belakang klub yang kompetitif di Eropa, dan langsung memberikan kontribusi nyata di lapangan.
Berikut ulasan kontribusi empat pemain naturalisasi Timnas Indonesia di bawah arahan Patrick Kluivert:
1. Ole Romeny
- Posisi: Penyerang
- Usia: 25 tahun
- Klub asal: Oxford United
Indonesia sejak lama kesulitan menemukan penyerang tengah yang konsisten. Ole Romeny menjawab kebutuhan tersebut. Striker 25 tahun ini menjadi tumpuan utama Garuda dalam mencetak gol.
Kontribusinya tidak main-main: tiga gol dari empat laga di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia hanya gagal mencetak gol ketika Indonesia menghadapi Jepang, lawan terkuat di grup. Dengan pergerakan cerdas dan penyelesaian akhir yang klinis, Romeny menjelma menjadi puzzle yang selama ini hilang dari lini serang Indonesia.
2. Dean James
- Posisi: Bek kiri
- Usia: 25 tahun
- Klub asal: Go Ahead Eagles
Keputusan menaturalisasi Dean James sempat menimbulkan tanda tanya. Pasalnya, sektor bek kiri sudah dihuni nama-nama mapan seperti Calvin Verdonk, Shayne Pattynama, hingga Pratama Arhan. Namun, Kluivert menilai persaingan sehat di sektor ini justru akan mengangkat performa tim.
Meski belum sepenuhnya mampu menyingkirkan Verdonk dari starting XI, Dean James memberi warna baru di sisi kiri pertahanan. Ia punya keunggulan pada disiplin bertahan serta kemampuan melepas umpan silang akurat. Di beberapa momen, James menjadi opsi alternatif yang efektif.
3. Emil Audero
- Posisi: Kiper
- Usia: 28 tahun
- Klub asal: Cremonese
Nama Emil Audero sudah lama santer disebut sebagai kandidat naturalisasi. Baru di era Kluivert, kiper kelahiran Mataram ini akhirnya resmi mengenakan seragam Merah Putih.
Audero memberi dimensi baru dalam persaingan kiper Timnas. Maarten Paes yang sebelumnya relatif tak tergantikan kini mendapat pesaing dengan kualitas setara.
Audero sudah dimainkan pada dua laga penting, memperlihatkan refleks cepat serta ketenangan dalam mengorganisir pertahanan. Kehadirannya membuat posisi penjaga gawang Indonesia semakin kompetitif dan tidak bergantung pada satu nama saja.
4. Joey Pelupessy
- Posisi: Gelandang bertahan
- Usia: 32 tahun
- Klub asal: Lommel SK
Joey Pelupessy menghadirkan sesuatu yang krusial: pengalaman dan keseimbangan. Bermain sebagai gelandang bertahan, ia menjadi tandem ideal bagi Thom Haye di lini tengah.
Pelupessy mampu menjaga struktur permainan, memutus serangan lawan, sekaligus memfasilitasi transisi cepat ke depan. Dari empat laga bersama Kluivert, ia diperc...