Jadi intinya...
- Film "Lebih Dari Selamanya" adalah drama romantis yang tayang 28 Agustus 2025.
- Mengisahkan Salim yang setia pada janji tidak menikah lagi setelah istrinya meninggal.
- Film ini mengeksplorasi cinta, kehilangan, dan harapan baru dengan sudut pandang arwah istri.
Liputan6.com, Jakarta Film Lebih Dari Selamanya dijadwalkan tayang di bioskop mulai 28 Agustus 2025. Dalam film karya sineas M. Amrul Ummami ini Donny Alamsyah memerankan tokoh utama Salim, ikon suami setia meski istri telah meninggal dunia.
Menariknya, Shareefa Daanish menjadi hantu. Tidak dalam bentuk mengerikan namun tetap cantik dengan busana serbaputih seperti tampak dalam trailer resminya. Ia menyebut Lebih Dari Selamanya, drama keluarga yang menyentuh hati.
“Pesannya menyentuh hati. Film ini lebih ke drama komedi. Menurut saya menarik karena tayang di tengah gempuran film mengenai perselingkuhan. Yang ditawarkan Lebih Dari Selamanya adalah tema kesetiaan,” kata Shareefa Daanish.
Daya tarik lain, ada lagu “Kita” hit lawas dari band legendaris Sheila on 7 yang dirilis pada 1999. Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini merangkum 6 tokoh penting film Indonesia Lebih Dari Selamanya. Siapa saja mereka?
Dalam program Bincang Liputan6, Rizal bercerita banyak soal pengalamannya membuat video clip serta menyutradarai sejumlah film. Tak lupa dia menyampaikan harapannya untuk perfilman nasional serta proyek yang tengah dikerjakannya saat ini.
1. Salim (Donny Alamsyah)
Dianggap telat menikah. Sekalinya menikah, bertemu dengan perempuan yang tepat. Itulah yang dialami Salim. Pertemuannya dengan Rifa yang berpikiran positif dan tahu betul cara menyemangati suami membuat hidup Salim terasa lebih indah dari sebelumnnya.
Kehadiran seorang putri menyempurnakan hidup Salim. Namun, bahagia Salim tak bertahan lama. Rifa meninggal dunia. Ini jadi pukulan berat. Tak ada yang lebih menyakitkan dari ditinggal mati oleh cinta mati. Salim lalu hidup dalam kenangan dan kesepian.
Berpikiran positif, ceria, terampil menempatkan diri sebagai istri, ibu, sahabat, sekaligus support system yang penuh perhatian bagi Salim. Itulah Rifa. Satu lagi keahlian Rifa yang tak dimiliki Salim: menggombal. Gombalan receh Rifa menghidupkan rumah tangga mereka.
Istri seideal ini sayangnya tak berumur panjang. Setelah meninggal, Rifa kesepian karena tak bisa lagi berkomunikasi dengan anak dan belahan jiwanya. Hari-hari Rifa habis untuk melihat perjalanan hidup Salim dan putrinya “dari jauh.”
3. Nasya (Adzana Ashel)
Nasya satu-satunya putri Salim dan Rifa. Butuh waktu berhari-hari bagi Nasya untu berdamai dengan kehilangan. Salah satu yang paling menyakitkan saat mengambil rapor di sekolah. Teman-temannya bahagia ditemani ibu mereka tapi tidak dengan Nasya.
Belasan tahun berlalu, Nasya akhirnya menemukan belahan jiwa. Ia siap menikah dan melanjutkan keturunan. Masalahnya, jika menikah, Nasya harus ikut suami. Artinya, Salim di rumah sendirian. Menua dengan kondisi kesehatan yang belum tentu stabil.