Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Febrian Alphyanto Ruddyard menyatakan program transmigrasi dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen melalui hilirisasi.
Ia mengatakan program transmigrasi kini bertransformasi menjadi instrumen strategis untuk memperkuat kehadiran negara dalam menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru serta menjaga stabilitas di wilayah pinggiran dan perbatasan.
“Transmigrasi bukan hanya soal memindahkan penduduk. Ini adalah ikhtiar besar bangsa untuk menghadirkan keadilan, pemerataan, sekaligus menjaga kedaulatan,” kata Febrian Alphyanto Ruddyard saat memberikan pembekalan bagi Tim Ekspedisi Patriot Kementerian Transmigrasi (Kementrans) di Jakarta, Senin.
Ia menyampaikan hilirisasi di sektor pertambangan, minyak dan gas (migas), pertanian, perkebunan, kehutanan, hingga kelautan membutuhkan ekosistem industri yang lengkap untuk berkembang, meliputi ketersediaan sumber daya manusia (SDM), riset dan teknologi, investasi, institusi, serta infrastruktur yang memadai.
Baca juga: Kopdes Merah Putih diyakini bisa jadi solusi masalah logistik di desa
Program transmigrasi, menurut Febrian, dapat menjadi wadah penguatan SDM dan pengembangan teknologi di kawasan-kawasan yang memiliki potensi industri.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, pemerintah menargetkan pertumbuhan tinggi sekaligus inklusif dengan pendapatan nasional bruto (Gross National Income/GNI) per kapita mencapai 8.000 dolar AS (Rp130,04 juta, kurs = Rp16.255) pada 2029.
Wilayah timur Indonesia, seperti Sulawesi, Maluku, dan Papua, ditargetkan menjadi mesin pendorong ekonomi baru dengan pertumbuhan mencapai 9-11 persen. Target tersebut diupayakan untuk tercapai melalui program transmigrasi.
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.