World Expo 2025 Osaka akan 13 April hingga 13 Oktober 2025 merupakan kesempatan penting untuk menunjukkan identitas dan potensi Indonesia ke mata dunia. World Expo 2025 menjadi platform utama bagi berbagai negara untuk meneguhkan kembali komitmen pencapaian pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) 2030.
Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati, mengatakan bahwa pemerintah juga mengajak swasta untuk berinovasi di berbagai bidang, meliputi lingkungan, pendidikan, kesehatan, energi, teknologi, hingga manufaktur.
“Dukungan para mitra strategis, baik dalam bentuk finansial maupun inovasi teknologi dan pengembangan sumber daya manusia, tidak hanya akan mendongkrak pengembangan dalam negeri, tetapi juga membuka peluang investasi dan memberikan dampak positif jangka panjang,” ujar Vivi dalam keterangannya, Jumat (13/9).
Dia menjelaskan, World Expo 2025 mengusung tema Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future. Paviliun Indonesia akan menampilkan berbagai inisiatif keberlanjutan, seperti teknologi hijau dan energi terbarukan, pengembangan smart city, infrastruktur berkelanjutan, serta kemajuan di industri kreatif.
Bidang teknologi hijau dan energi terbarukan akan mengedepankan solusi untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan jejak karbon, seperti panel surya, turbin angin, dan sistem bioenergi, serta sistem manajemen limbah dan pengolahan air limbah yang efisien sebagai upaya melestarikan sumber daya alam dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Sementara itu, smart city akan menampilkan model kota pintar yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi, seperti sistem transportasi cerdas, manajemen lalu lintas berbasis data, dan jaringan energi pintar. Platform digital untuk mempermudah akses informasi dan layanan publik, termasuk kesehatan, pendidikan, dan administrasi juga akan dipamerkan di Paviliun Indonesia.
Desain dan konstruksi bangunan ramah lingkungan yang mengutamakan prinsip berkelanjutan yang meliputi penggunaan bahan bangunan daur ulang dan teknik konstruksi yang efisien energi, serta sistem transportasi berkelanjutan seperti kendaraan listrik yang mengurangi emisi karbon akan mewakili pameran infrastruktur berkelanjutan.
“World Expo 2025 Osaka merupakan kesempatan penting untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia siap menghadapi masa depan yang inklusif dan berkelanjutan. Kehadiran inisiatif hasil sinergi antara pemerintah dan sektor swasta akan menjadi cerminan dari kekuatan dan potensi besar yang kita miliki,” jelasnya.
Dalam Global Sustainable Development Report 2023 yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Indonesia berhasil naik peringkat dari posisi ke-102 pada 2019, menjadi peringkat ke-75 tingkat dunia.
Indeks TPB/SDGs Indonesia meningkat dari 64,2 pada 2019 menjadi 70,2 pada 2023. Laporan tersebut juga menunjukkan 63 persen indikator mencapai target, sementara 16 persen indikator lainnya mengalami perbaikan signifikan. Tercatat, Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki capaian target TPB/SDGs yang paling progresif di antara negara berpenghasilan menengah ke atas.
"Hingga Februari 2024, indikator TPB/SDGs Indonesia mencapai 63 persen dari total target yang dapat dievaluasi. Urgensi peningkatan capaian target, terutama dengan memastikan pembangunan berkelanjutan untuk tantangan global yakni Triple Planetary Crisis, meliputi iklim, polusi, dan ketahanan alam," tambahnya.