Liputan6.com, Jakarta Real Madrid berhasil membuka musim La Liga dengan kemenangan tipis 1-0 atas Osasuna, namun sorotan justru tertuju pada penampilan Trent Alexander-Arnold. Bek kanan Inggris itu menjalani debut La Liga di Santiago Bernabeu dengan performa yang jauh dari harapan.
Meski sebelumnya sudah tampil di ajang FIFA Club World Cup bersama Los Blancos, atmosfer pertandingan liga di Bernabeu jelas berbeda. Bagi Alexander-Arnold, laga ini seolah menjadi ujian pertama yang sesungguhnya di bawah arahan Xabi Alonso.
Belum Cukup Percaya Diri
Sejak menit awal, Alexander-Arnold terlihat ragu-ragu. Ia tidak menampilkan kepercayaan diri dan flair yang selama ini membuatnya menjadi salah satu bek kanan paling menarik di Premier League.
Serangan sayap yang biasa menjadi ciri khasnya nyaris tidak terlihat. Tidak ada umpan silang berbahaya, tidak ada overlap agresif, dan minim kontribusi kreatif dari sisi kanan. Untuk pemain yang direkrut Madrid terutama karena kemampuannya membangun serangan, hal ini menjadi catatan besar.
Bahkan, sebuah kesalahan membaca arah bola di babak kedua nyaris berbuah gol penyeimbang bagi Osasuna, momen yang menggambarkan kegugupannya sepanjang laga.
Masalah Lama Kembali Terlihat
Secara defensif, kelemahan klasik Alexander-Arnold kembali muncul. Posisi bertahannya kerap meninggalkan celah yang coba dimanfaatkan Osasuna, sementara dalam duel satu lawan satu ia tampak kurang meyakinkan.
Real Madrid sebelumnya berharap Alonso bisa menemukan formula untuk menutupi kekurangan ini, namun laga kontra Osasuna justru memperlihatkan bahwa masalah tersebut belum terselesaikan.
Dengan Dani Carvajal perlahan kembali pulih, persaingan di posisi bek kanan Madrid akan semakin ketat. Jika tidak cepat beradaptasi dengan tuntutan taktik Alonso dan ritme La Liga, sulit membayangkan Alexander-Arnold mengunci posisi starter dalam waktu dekat.