
Kondisi cuaca yang lembab dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah memicu munculnya populasi nyamuk. Ini seperti yang dialami warga di Desa Kalikatir, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Berangkat dari permasalahan ini mendorong mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN BBK 6) Unair membuat Spray Insektisida dari serai.
Mirna Dea, anggota KKN BBK 6 Unair Desa Kalikatir menyebutkan bahwa permasalahan tersebut dapat menimbulkan banyak populasi nyamuk yang tidak normal.
“Perilaku warga yang kurang sadar dalam prosedur pemilahan dan pembuangan sampah. Lama kelamaan membentuk timbunan sampah, sehingga muncul populasi nyamuk. Apalagi ditambah dengan cuaca lembab. Hal ini berbahaya bagi warga karena dapat menimbulkan penyakit DBD dan malaria,” ulasnya, Jumat (25/7).
Dalam pelaksanaanya diawali dengan pembuatan dengan menggunakan bahan alami batang serai yang kemudian dibagikan ke 20 rumah warga secara door to door. Kemudian ditambah dengan sosialisasi menggunakan leaflet agar mudah dipahami.
“Spray yang kami buat untuk bahan mengandalkan sumber daya lokal daerah sini yaitu serai ditambah dengan etanol 70 persen untuk melarutkan air rebusan serai dan sebagai antiseptik. Pembagian leaflet juga berisikan info mengenai manfaat, cara penggunaan dan pembuatan spray,” jelasnya.
Mirna mengungkapkan dari program inisiasi kelompoknya yaitu memberikan perlindungan kepada masyarakat dari gangguan dan potensi penyakit yang dibawa oleh nyamuk. Selain itu, pembuatan spray merupakan solusi yang aman, mudah, dan murah.
“Tujuan dari program ini, kami ingin memberdayakan sumber daya alam sekaligus warga agar mampu membuat produk pengusir nyamuk secara mandiri. Tanpa harus membeli produk komersial yang terkadang harga dan kualitasnya kurang terjangkau. Hal ini juga menjadi bagian dari edukasi agar sumber daya bernilai lebih bagi kesejahteraan warga,” tandasnya.