Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa nilai tukar rupiah berhasil stabil di level Rp16.400 per dolar AS pascasentimen demonstrasi, dengan target kembali ke Rp16.300 per dolar AS dan penguatan lebih lanjut.
Sebelumnya nilai tukar rupiah ditutup melemah pada Jumat sore (29/8) sebesar 147 poin atau 0,90 persen menjadi Rp16.500 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.353 per dolar AS.
Dalam rapat kerja bersama DPD RI secara daring di Jakarta, Selasa, Perry menyatakan bahwa pihaknya senantiasa berupaya menjaga stabilitas nilai tukar, stabilitas moneter, serta stabilitas pasar keuangan.
“Rupiah yang kemarin pagi pernah mencapai Rp16.560, alhamdulillah, hari ini kami bisa stabilkan ke Rp16.400. Kami akan berusaha untuk lebih rendah lagi kembali ke Rp16.300 dan lebih kuat lagi,” kata Perry.
Ia menambahkan, likuiditas telah ditingkatkan dan kondisi pasar keuangan berjalan baik. Stabilitas sistem keuangan juga terjaga melalui koordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Lebih lanjut, Perry menyampaikan bahwa ketahanan eksternal Indonesia dan nilai tukar rupiah tetap menguat dan stabil.
Hal ini didukung oleh surplus neraca perdagangan yang berlanjut, aliran modal asing yang kondusif, serta cadangan devisa yang besar mencapai 152 miliar dolar AS.
Selain itu, bank sentral juga melakukan langkah-langkah menstabilkan rupiah melalui intervensi Non-Deliverable Forward (NDF) di pasar off-shore maupun intervensi di pasar domestik melalui transaksi spot dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF).
Perry pun menegaskan bahwa komitmen BI adalah menjaga nilai tukar rupiah agar tetap stabil dan bergerak menguat, sejalan dengan fundamental ekonomi yang membaik, surplus neraca perdagangan yang berlanjut, aliran modal asing yang terus masuk, serta cadangan devisa yang tetap memadai.
Sebagai informasi, aksi demonstrasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat mulanya terjadi pada Senin (25/8) di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta. Massa demonstran mengusung beberapa tuntutan salah satunya terkait tunjangan perumahan untuk anggota DPR.
Peristiwa tewasnya pengemudi ojek online Affan Kurniawan yang dilindas kendaraan taktis Brimob pada Kamis malam (28/8) semakin menyulut amarah masyarakat.
Ketegangan pun berlanjut pada hari-hari berikutnya, diwarnai kekerasan hingga pembakaran serta perusakan aset dan fasilitas umum oleh massa tak dikenal, tidak hanya terjadi di Jakarta melainkan merembet ke sejumlah kota lainnya di Indonesia.
Setelah ditutup melemah pada Jumat sore (29/8), nilai tukar rupiah kembali menguat sebesar 28 poin atau 0,17 persen menjadi Rp16.472 per dolar AS pada pembukaan perdagangan Senin (1/9).
Baca juga: Seskab: Pemerintah kebut perbaikan fasilitas rusak pasca-demo
Baca juga: BI: Inflasi Agustus terjaga berkat konsistensi moneter dan peran GNPIP
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.