DPR Dengar Kritik Tunjangan Rumah, Pengamat: Tidak Ada Jaminan Diperjuangkan

1 day ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Tidak Ada Jaminan Diperjuangkan Peneliti Formappi Lucius Karus .(MI/Usman Iskandar)

PENELITI Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai pernyataan Ketua DPR RI Puan Maharani yang mendengarkan kritikan dari masyarakat terkait tunjangan rumah Rp50 juta per bulan untuk anggota DPR hanya untuk meredam gelombang kritikan publik. 

Ia menilai tidak ada jaminan kritikan publik tersebut kemudian dibahas lebih lanjut oleh DPR. "Janji Ketua DPR untuk mendengarkan masukan publik terkait tunjangan rumah Rp50 juta kayaknya lebih untuk meredakan kritikan saja. Apalagi janji hanya untuk mendengarkan, tidak ada jaminan sama sekali apa yang didengar itu akan diperjuangkan. Ya, kelihatan kalau janji itu memang sekedar meredam kritikan saja," kata Lucius kepada Media Indonesia, Jumat (22/8).

Lucius menilai janji dan komitmen untuk memperjuangkan kritikan publik seharusnya disertai dengan pengakuan akan kekeliruan memutuskan tunjangan perumahan itu. Selain itu, ia menilai Puan tak memberitahukan ke publik apakah tunjangan yang diterima dipakai untuk menyewa rumah atau hal lain.

Ia menilai respons DPR atas kritik publik terkait tunjangan rumah tampak tak mengaku salah atau keliru. Alih-alih mengaku salah, DPR justru mencari pembenaran terkait tunjangan rumah yang diterima telah pantas dan sesuai dengan kondisi yang ada

"Mereka justru berupaya membenarkan, merasionalisasi keputusan tunjangan perumahan yang dikritik publik itu. Ya, jadi jelas bahwa janji mendengarkan kritikan itu tak dibarengi dengan kemauan untuk mengakui kebenaran dalam gelombang kritikan publik itu," katanya.

Lebih lanjut, Lucius menilai tunjangan rumah Rp50 juta itu perlu dikaji mengingat terjadi jarak yang esktrem antara DPR dengan rakyat. Ia mengatakan sebagai wakil rakyat, jabatan itu tak pernah boleh membuat DPR menjadi kasta tertinggi. 

"Wakil rakyat boleh mendapatkan gaji dan tunjangan, tetapi tak boleh berjarak ekstrem dari rakyat. Gaji dan tunjangan wakil rakyat harus merupakan cermin dari pendapatan rakyat secara umum. Kalau patokannya adalah pendapatan rakyat, maka kritikan publik soal tunjangan ini tak bisa dijawab DPR dengan pembenaran, tetapi permohonan maaf," katanya.

Sebelumnya, Ketua DPR Puan Maharani membuka peluang mengevaluasi tunjangan rumah anggota DPR. Pasalnya, tunjangan senilai Rp50 juta per bulan itu menuai kritik keras dari publik.

"Kalau kemudian ada hal-hal yang memang dianggap masih belum sempurna, masih terlalu berlebihan, tentu saja kami akan mengevaluasi hal tersebut," ujar Puan.

Terkait nilai tunjangan rumah yang dinilai publik besar, Puan Maharani menyatakan bahwa besaran tersebut telah melalui proses kajian sesuai dengan kondisi di Jakarta. Namun, dia memastikan tetap menyerap masukan masyarakat terkait sorotan tersebut.

"Itu sudah dikaji dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan kondisi ataupun harga yang ada di Jakarta karena kan kantornya ada di Jakarta. Namun apapun kami pimpinan DPR akan memperhatikan aspirasi dan apa yang disampaikan oleh masyarakat. Tolong selalu awasi kinerja dari kami di DPR," ucap Puan. (Faj/P-2)

Read Entire Article