
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan program repatriasi (pemulangan kembali) benda-benda bersejarah Indonesia dari Belanda telah dilakukan dalam beberapa tahap.
Seperti contohnya beberapa keris yang belum dikembalikan kepada Pemerintah Indonesia, di antaranya keris tokoh nasional maupun keris milik raja-raja.
"Dan tentu kita akan melakukan satu provenance research (penelitian asal-usul) terhadap benda-benda ini dan nanti juga sama kita akan bawa benda-benda ini sebagai bagian dari satu koleksi di museum dan juga bisa dilihat oleh publik," tuturnya di BRIN Cibinong, Bogor, Senin (30/6).

Fadli Zon berharap, pengembalian benda pusaka atau peninggalan sejarah Indonesia itu dapat dilakukan tahun ini.
Salah satunya keris Nogo Siluman milik dari Pangeran Diponegoro. Setelah perang, keris itu tak tau keberadaanya.
"Keris Nogo Siluman belum dikembalikan, nah ini nanti akan kita minta. Ya mudah-mudahan bisa tahun ini lah," katanya.
Sebelumnya pada 16 Desember 2024 lalu, Menbud Fadli Zon, menerima penyerahan koleksi benda-benda repatriasi dari Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Republik Indonesia, H.E. Marc Gerritsen di Museum Nasional Indonesia.
Kegiatan ini ditandai dengan penandatangan dokumen serah terima repatriasi 204 objek warisan Budaya Indonesia dari Belanda. Kemudian dokumen serah terima repatriasi 68 objek warisan Budaya Indonesia dari koleksi Museum Rotterdam.
Penandatangan kali ini merupakan penandatangan dokumen repatriasi yang kelima. Ada serah terima 204 koleksi batch 2 pengiriman terakhir dari total 288 koleksi batch 2. Koleksi yang dikirimkan berupa benda rampasan dari Lombok, Badung dan Tabanan, Regalia/Pusaka Kerajaan, dengan tambahan 68 koleksi yang ada di Museum Rotterdam.