KLH Sebut Ada Cesium di Pemakaman Lampung: Minim, Sedang Didalami

Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono menyebut adanya temuan cesium di kawasan pemakaman di Lampung. Namun, kadar temuan tersebut disebut minim dan saat ini masih dalam proses pendalaman oleh pihak kementerian bersama instansi terkait.

Diaz mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan asal sumber cesium tersebut. Ia menyebut kemungkinan unsur itu muncul secara alami, namun tetap membutuhkan kajian mendalam dari para ahli.

"Terkait jarak ya, kalau kenapa ada, saya belum mendapatkan informasi ini kenapa ada di sana, justru kami masih juga, saya minta melihat apakah secara alami itu pemakaman ataupun perkebunan itu bisa mengeluarkan sesium dari buah-buahan juga gitu. Walaupun kadarnya itu kecil, apakah kalau lama menumpuk itu bisa atau tidak, saya perlu jawaban dari ahli juga," kata Diaz dalam konferensi pers di Menara Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (11/11).

Diaz menegaskan pihaknya masih menelusuri sumber pasti pencemaran tersebut.

"Jadi kita lagi menelusuri itu. Jadi jawabannya saya belum tahu persis itu dari mana asalnya," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH Rasio Ridho Sani atau Roy menambahkan, pihaknya telah menemukan tiga lokasi yang terindikasi terkontaminasi cesium.

"Langkah kami yang kami lakukan adalah lebih kepada bagaimana mengamankan lokasi tersebut. Maka sebagaimana perintah dari Bapak Menteri, kami melakukan langkah-langkah untuk segera melakukan pengamanan lokasi dengan menggunakan proses cementing," jelasnya.

Menurut Roy, proses itu dipilih karena lokasi temuan berada cukup jauh dari tempat penyimpanan limbah sementara, yakni di Jakarta. Selain itu, KLH juga akan terus memantau dan berkoordinasi dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Setelah kita lakukan penyemenan, kita juga akan lakukan monitoring. Ya kami akan berkoordinasi tentu ini menjadi otoritas daripada BAPETEN dan BRIN," ujarnya.