Lando Norris Raih Gelar Juara Dunia Formula 1 Pertamanya di Abu Dhabi

Lando Norris menutup musim Formula 1 dengan meraih gelar juara dunia pertamanya usai finis ketiga di GP Abu Dhabi. Ia unggul dua poin dari Max Verstappen yang memenangi balapan.(McLaren)

LANDO Norris resmi menjadi juara dunia Formula 1 untuk pertama kalinya setelah finis di posisi ketiga pada Grand Prix Abu Dhabi. Hasil tersebut cukup untuk mengamankan gelar, membuatnya unggul dua poin atas pembalap Red Bull, Max Verstappen, yang memenangi balapan dan mencatat kemenangan kedelapannya musim ini.

McLaren tampil dominan sepanjang balapan penuh ketegangan tersebut. Meski Verstappen memimpin sejak lap pertama, posisi kedua Oscar Piastri memastikan Norris berada dalam situasi aman untuk menjaga peluang gelar.

Norris menjadi pembalap Inggris ke-11 yang meraih gelar juara dunia F1, sekaligus mengakhiri musim ketujuhnya di ajang tersebut dengan pencapaian bersejarah. Gelar ini juga menandai keberhasilan ganda McLaren, yang meraih gelar konstruktor dan pembalap untuk pertama kalinya sejak 1998.

“Saya sudah lama tidak menangis, dan tidak menyangka akan menangis hari ini, tapi ternyata saya melakukannya. Rasanya luar biasa. Sekarang saya tahu apa yang Max rasakan. Saya ingin mengucapkan selamat kepada Max dan Oscar, dua pesaing terbesar saya musim ini,” ujar Norris.
“Ini tahun yang panjang, tapi kami berhasil, dan saya bangga dengan semua orang.”

McLaren Wujudkan Strategi Tenang dan Efektif

Memulai balapan di tengah tekanan tinggi akibat dua akhir pekan sulit di Las Vegas dan Qatar, Norris memilih start yang hati-hati. Ia tidak memaksakan diri saat Verstappen mempertahankan posisi puncak, sementara Piastri menyalip Norris di tikungan panjang Turn 9. Gerakan tersebut telah dibahas dalam rapat strategi McLaren untuk membuka peluang menekan Red Bull.

Sepanjang balapan, Norris mengontrol situasi meski mendapat tekanan dari Charles Leclerc. Setelah pit stop kedua yang mengikuti strategi dua kali berhenti Ferrari, Norris kembali mendekati Piastri pada lap-lap akhir.

“Ini sungguh luar biasa. Saya telah memimpikan ini sejak lama. Banyak naik turun musim ini, tapi yang penting adalah bagaimana kami mengakhirinya. Selama 16-17 tahun terakhir saya mengejar mimpi ini, dan hari ini kami berhasil,” kata Norris.

Insiden dengan Tsunoda dan Tekanan dari Red Bull

Momen paling menegangkan terjadi setelah pit stop pertama, ketika Norris harus menyalip Yuki Tsunoda yang memakai strategi khusus Red Bull untuk menghambatnya. Tsunoda melakukan manuver bertahan berulang kali, namun Norris tetap menyerang di bagian dalam lintasan. Steward sempat menyelidiki insiden tersebut, namun tidak menjatuhkan penalti kepada Norris. Tsunoda justru dikenai penalti atas manuver bertahan yang berlebihan.

Verstappen, yang berusaha menyamai rekor lima gelar beruntun Michael Schumacher, menerima hasil akhir dengan lapang dada. “Saya terus melihat layar, berharap ada sesuatu terjadi, tapi tidak ada. Itulah balapan, dan saya tidak menyesali musim saya,” katanya.

Gelar ini menjadi yang pertama bagi McLaren sejak Lewis Hamilton memenanginya pada 2008, menandai kebangkitan besar tim tersebut di era modern Formula 1. (BBC/Z-2)