Liputan6.com, Jakarta - Gamescom 2025, salah satu ajang game terbesar di dunia yang setiap tahun digelar di Cologne, Jerman menjadi panggung sempurna bagi Pemerintah Indonesia untuk mendorong game karya anak bangsa menembus pasar global.
Di sela-sela Gamescom 2025 yang digelar sejak 20-24 Agustus 2025, Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya, menggelar sesi pertemuan bisnis dengan raksasa industri game.
Tak tanggung-tanggung, MenEkraf mengadakan sesi pertemuan bersama perusahaan seperti Microsoft Xbox, Xsolla, Koelnmesse, dan German Games Industry Association (GAME).
"Kami menantikan kolaborasi dan kemitraan baik antara ekosistem gim Jerman bersama pegiat industri gim Indonesia,” tutur MenEkraf.
MenEkraf Teuku Riefky menilai, Indonesia memiliki potensi-potensi gim yang mampu menembus pasar global dan konsisten berpartisipasi dalam Gamescom sejak 2019 sekaligus siap memperkuat kolaborasi-kolaborasi antarasosiasi gim.
“Kehadiran Kementerian Ekraf tentu sebagai bentuk komitmen penuh dari Indonesia untuk menjadi mitra utama dalam industri gim global," tegas Menteri Ekraf.
Undang Investor dan Publisher ke IGDX 2025
Menurut laporan Newzoo 2024, potensi industri gim Indonesia menjadi terbesar ke-4 di Asia dan terbesar ke-15 di dunia. Indonesia juga memiliki ekosistem pengembang gim paling produktif di Asia Tenggara dengan total 150 juta gamer aktif sehingga talenta-talenta dari subsektor gim begitu kreatif.
Tak hanya itu, Teuku juga secara terbuka mengundang investor dan publisher global untuk menjelajahi pipeline dan talenta game di Tanah Air dengan hadir di Indonesia Game Developer eXchange (IGDC) 2025.
Dalam acara digelar pada 9 hingga 11 Oktober 2025 di Bali, peserta dan tamu IGDX bisa menghadiri Bootcamp, Academy, Career, Business, hingga Conference yang dirancang untuk membuka akses pendanaan, publikasi, dan kemitraan internasional.
Secara keseluruhan, pertemuan-pertemuan tersebut merefleksikan strategi bersama dalam memperkuat daya saing industri game Tanah Air dan menegaskan komitmen penuh Indonesia untuk menjadi mitra kunci dalam industri gim global.
Diharapkan, ekonomi kreatif ini mampu menjadi the new engine of growth selalu membuka peluang dan membangun kolaborasi jangka panjang bersama mitra strategis global.
Paviliun Indonesia Ramaikan Gamescom 2025
Indonesia resmi hadir di Gamescom 2025. Menteri Ekonomi Kreatif (MenEkraf) Teuku Riefky Harsya, resmi membuka Paviliun Indonesia di salah satu ajang game terbesar di dunia ini sebagai tanda langkah strategis memperkuat ekosistem gim nasional.
Tak hanya itu, kehadiran para pengembang game asal Indonesia ini diharapkan dapat memperluas jangkuan akses dan pasar mereka tak hanya berskala nasional tetapi ke gamer global.
“Momentum ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat fondasi industri gim nasional yang berdaya saing, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky, dalam keterangan resminya, Jumat (22/8/2025).
Dia mengapresiasi kolaborasi pelaku industri dan pemerintah, seraya menyebut ajang tahunan di Cologne, Jerman ini mampu membuka peluang jejaring internasional, ekspor, dan menarik minat investasi.
Di arena pameran, Paviliun Indonesia sendiri menampilkan karya dan solusi dari sembilan studio serta satu platform lokal sebagai berikut:
- Agate
- Busy Beaver
- Digital Happiness
- Gambir Studio
- GU Studio
- Kumagema Studio
- Rizero Studio
- Separuh Interactive
- SLAB
- Lapak Gaming
KemenEkraf Ingin Perkuat Ekosistem Game Nasional
KemenEkraf kembali menegskan komitmen mereka untuk memperkuat ekosistem gim nasional, melalui kebijakan dan regulasiberpihak pada pelaku industri. MenEkraf Teuku menekankan, penyusunan kebijakan berbasis data sangat penting agar arah pengembangan industri lebih tepat sasaran.
“Oleh karena itu, kami berharap para pelaku industri dapat menyampaikan hasil pertemuan bisnis dan masukan strategis. Data dan rekomendasi ini akan menjadi pijakan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang lebih responsif dan mendukung pertumbuhan industri gim nasional,” katanya.
Secara pasar, Indonesia selalu konsisten berada di papan atas Asia Tenggara dengan berbagai laporan menyebutkan > 150 juta pemain didominasi mobile dengan nilai pasar mencapai USD 1,7 hingga 1,9 miliar.
"Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai pasar gim terbesar di Asia Tenggara dan peringkat 15 dunia," ucap Teuku Riefky.
Dihadiri Figur Penting dan Diplomasi Gim
Dari pihak Jerman, pembukaan Paviliun Indonesia oleh MenEkraf ini juga dihadiri oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Antariksa Jerman, Dorothee Bär; Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Berlin, Fajar Wirawan Harijo; dan Plt. Konsulat Jenderal Frankfurt, Toary Ceacer Fransiskus Worang.
Dalam kesempatan sama, MenEkraf juga mengundang dan berharap para mitra Jerman untuk nantinya menghadiri Indonesia Game Developer eXchange (IGDX) 2025 yang akan berlangsung di Bali, 9-11 Oktober 2025.