Keberadaan mangrove memiliki arti penting bagi keberlanjutan kehidupan di masa depan. Seperti yang telah banyak diketahui, mangrove berperan esensial dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Namun, manfaatnya tidak berhenti pada aspek ekologis semata, melainkan berdampak besar pula pada ekonomi dan sosial masyarakat pesisir.
Mangrove memiliki akar yang kuat untuk menahan gelombang laut sehingga dapat mengurangi erosi atau abrasi pantai. Fungsi ini menjadi sangat penting di wilayah pesisir yang rawan pengikisan akibat air laut.
Selain itu, mangrove turut menunjang perekonomian masyarakat melalui budidaya perikanan tradisional, tambak, hingga pengembangan ekowisata. Bahkan buah dan batang mangrove dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk berbagai keperluan.
Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) menjadi salah satu pihak yang berhasil mengoptimalkan potensi mangrove secara menyeluruh. Komitmen Djarum dalam menjaga kelestarian lingkungan diwujudkan melalui program Djarum Trees For Life (DTFL) yang telah menanam lebih dari 1.099.768 pohon mangrove di berbagai kawasan pesisir pantai utara Jawa Tengah. Program tersebut dilakukan sejak 2018 dan terus berjalan hingga saat ini.
Keberadaan mangrove di pesisir pantai memang memiliki peran yang signifikan sekaligus unik. Mangrove dikenal memiliki sifat defensif yang mampu mengurangi tinggi run-up tsunami atau potensi ketinggian air yang mencapai daratan akibat gelombang tsunami.
Upaya pelestarian ini tentu tidak bisa dilakukan sendirian. BLDF secara konsisten melibatkan berbagai komunitas lokal, kelompok masyarakat pecinta lingkungan, hingga lembaga pendidikan untuk memaksimalkan manfaat yang dihasilkan, baik bagi alam maupun bagi masyarakat setempat.
Ke depan, upaya rehabilitasi ini diharapkan tidak hanya memulihkan kawasan pesisir yang terdegradasi, tetapi juga menguatkan ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat sekitar. Langkah-langkah kecil yang dilakukan bersama hari ini akan menjadi fondasi bagi generasi mendatang untuk terus menikmati manfaat hutan mangrove: sebagai benteng bencana, penyerap karbon, sumber kehidupan, dan ruang edukasi lingkungan.