Meta dan Google Desak Australia Tunda RUU Larangan Medsos untuk Anak di Bawah 16 Tahun

8 months ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Google dan Meta Platforms, induk perusahaan Instagram dan Facebook, mendesak Pemerintah Australia menunda rancangan undang-undang (RUU) yang melarang sebagian besar bentuk media sosial untuk anak di bawah 16 tahun. Mereka beralasan, pemerintah memerlukan lebih banyak waktu untuk mengevaluasi aturan tersebut.

RUU yang diusulkan pemerintah berhaluan tengah-kiri yang dipimpin Perdana Menteri Anthony Albanese, dinilai sebagai salah satu regulasi terketat terhadap penggunaan media sosial oleh anak-anak. Pemerintah ingin RUU ini disahkan menjadi Undang-undang sebelum akhir masa sidang parlemen pada Kami mendatang.

RUU tersebut diperkenalkan di parlemen pada pekan lalu, dan hanya membuka satu hari untuk menerima masukan dari publik. Sementara itu, Google dan Meta menyarankan Pemerintah Australia menunggu hasil uji coba sistem verifikasi usia sebelum melanjutkan pengesahan. Sistem verifikasi usia dapat mencakup biometrik atau identifikasi pemerintah untuk menegakkan batas usia media sosial.

"Jika tidak ada hasil seperti itu, baik industri maupun warga Australia tidak akan memahami skala atau mekanisme jaminan usia yang diwajibkan oleh RUU tersebut, maupun dampak dari tindakan tersebut terhadap warga Australia. Dalam bentuknya saat ini, RUU tersebut tidak konsisten dan tidak efektif,” demikian kata Meta dalam pernyataannya, dilansir Reuters, Rabu (27/11/2024).

RUU ini akan memaksa platform media sosial, bukan orang tua atau anak-anak, untuk mengambil langkah-langkah yang wajar guna memastikan perlindungan verifikasi usia tersedia. Perusahaan yang melanggar secara sistemik dapat dikenai sanksi hingga 32 juta dolar AS atau sekitar Rp 509 miliar.

Partai Liberal yang beroposisi diperkirakan akan mendukung RUU tersebut, meskipun sejumlah anggota parlemen independen menilai pemerintah terlalu terburu-buru, hanya memberikan waktu sepekan untuk merampungkan proses legislasi. TikTok juga mengkritik RUU tersebut. Platform media sosial milik Bytedance itu menilai aturan tersebut kurang transparansi dan minim konsultasi dengan para ahli, platform, organisasi kesehatan mental, dan kaum muda.

"Jika kebijakan baru diusulkan, penting bahwa undang-undang tersebut dirancang secara menyeluruh dan matang, untuk memastikannya dapat mencapai maksud yang dinyatakan. Ini tidak terjadi sehubungan dengan RUU ini," kata TikTok.

X dari Elon Musk menyuarakan kekhawatiran bahwa RUU tersebut akan berdampak negatif pada hak asasi manusia anak-anak dan kaum muda, termasuk hak mereka atas kebebasan berekspresi dan akses terhadap informasi. Miliarder AS tersebut, yang menganggap dirinya sebagai pejuang kebebasan berbicara, pekan lalu mengkritik pemerintah Australia dengan mengatakan bahwa RUU tersebut tampak seperti cara tersembunyi untuk mengendalikan akses ke internet.

Read Entire Article