Najwa Shihab Tuntut Akuntabilitas Kasus Driver Ojol Dilindas Brimob, Rakyat Tak Bayar Seragam untuk Hukum Rimba

Liputan6.com, Jakarta Detik-detik kendaraan Brimob melindas driver ojek online Affan Kurniawan terekam jelas dalam video yang kemudian viral di medsos, Kamis (28/8/2025). Dalam sekejap, rekaman ini menuai beragam reaksi dari berbagai lapisan masyarakat, termasuk salah satunya Najwa Shihab.

Secara kebetulan, beberapa jam sebelum kejadian berdarah ini, sang jurnalis membagikan pandangannya mengenai rekaman yang diambil warga adalah alat yang sejatinya bisa menjadi pengawas kinerja aparat. Tak lama, pendapatnya ini kemudian terbukti. 

"Beberapa jam sebelum tragedi ini, di forum Indonesia Summit saya bilang: Rekaman publik bukan ancaman, tapi cermin. Alat pengawas paling jujur agar tindakan aparat bisa terlihat terang-terangan. Rekaman viral hari itu membuktikannya—kejadian tidak bisa disembunyikan," tulis Najwa Shihab.

Saat ini pucuk kepemimpinan kepolisian, Listyo Sigit Prabowo, telah bersuara menyikapi insiden ini. Namun Najwa Shihab menegaskan hal ini belum cukup. "Kapolri dan Kapolda sudah minta maaf, tujuh anggota Brimob diperiksa. Itu baru langkah awal. Yang ditunggu publik: akuntabilitas nyata dan jaminan agar kekerasan seperti ini, benar-benar berhenti di sini," tegasnya. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, datang memberikan penghormatan terakhir dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga. Ia tiba di rumah duka di Jalan Lasem, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat pagi.

Selanjutnya, Najwa Shihab mengingatkan kembali kepada personel kepolisian, bahwa aparat ada dengan sokongan pajak rakyat. 

"Karena kita tidak membayar seragam mereka untuk menegakkan hukum rimba.Tapi untuk berdiri menjaga, sampai setiap warga bisa pulang dengan selamat," tulisnya menutup pernyataan. 

Saat artikel ini ditulis, unggahannya telah disukai 462 ribu warganet. Unggahan ini juga dibuat menjadi template di Instagram Stories, dan sejauh ini telah dibagikan ulang oleh 5 ribu warganet.

Diberitakan sebelumnya, rantis Brimob menabrak dan melindas pengunjuk rasa berjaket ojek online hingga tewas di Jakarta bernama Affan Kurniawan. 

Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Republik Indonesia atau Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim memastikan proses pidana transparan dan berkeadilan terhadap tujuh anggota yang berada dalam mobil rantis Brimob.

Dia menjabarkan, identitas mereka adalah Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka D.

Dilansir dari kanal News Liputan6.com, kesaksian datang dari seorang pengemudi ojek online yang menyaksikan Affan Kurniawan tewas setelah Mobil Barakuda Brimob melindasnya.

Didin Indrianto, rekan sesama driver ojol mengaku melihat langsung kejadian itu. Dia mengatakan, korban diduga terpeleset saat mencoba menyeberang di antara kerumunan massa. Ia kemudian terjatuh di jalur lintasan barakuda Brimob, namun kendaraan itu terus melaju.

"Mungkin dia shock, panik juga, jadi jatuh, mungkin polisi yang di dalam mobil enggak tahu atau gimana, main lindas saja," cerita Didin.

Dia mengatakan, massa sempat berteriak memberi isyarat bahwa ada orang di bawah kendaraan, tetapi tidak digubris.