PAD Makassar Tembus Rp1,8 T, Tax Award 2025 Apresiasi Kepatuhan dan Pacu Target Rp2,3 T di 2026

(MI/Lina Herlina)

PRESTASI fiskal Kota Makassar mencatatkan lompatan signifikan dengan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp1,8 triliun hingga 9 Desember 2025, tumbuh dari Rp1,6 triliun di tahun sebelumnya. 

Kinerja gemilang ini dirayakan dalam Tax Award 2025, sekaligus menjadi pijakan untuk mengejar target lebih ambisius, yaitu Rp2,3 triliun pada 2026. 

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan pajak adalah nadi pembangunan. Sementara Kepala Bapenda Andi Asminullah membeberkan strategi digitalisasi dan perluasan data untuk memaksimalkan potensi penerimaan.

Semangat gotong royong membiayai pembangunan kota melalui kepatuhan pajak mendapatkan panggung apresiasi tertinggi dalam gelaran Tax Award 2025, Selasa (9/12) malam. 

Andi menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan instrumen vital. "Tentu ini adalah acara yang sangat penting. Kenapa? Karena ini merupakan wujud apresiasi dari Pemerintah Kota Makassar kepada para wajib pajak yang telah tertib dan patuh. Pajak merupakan salah satu sumber terbesar dalam menunjang pembangunan di Kota Makassar," tegasnya.

Lebih lanjut, ia membeberkan strategi komprehensif di luar Tax Award untuk terus memacu penerimaan. "Selain tax award tentu ada banyak cara. Kami memaksimalkan ekstensifikasi dan intensifikasi dengan memperkuat pengawasan, memperluas pendataan, dan berbagai cara lain termasuk digitalisasi," paparnya. 

MAKSIMALKAN SEMUA POTENSI
Langkah-langkah tersebut menjadi krusial untuk mengejar target PAD 2026 sebesar Rp2,3 triliun yang ia nilai realistis. "Pada 2026, target kami cukup lumayan besar Rp2,3 triliun untuk PAD. Tentu kami harus memaksimalkan semua potensi yang ada," tambah Andi.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dalam sambutan dan konfirmasinya kepada media, menekankan filosofi mendasar di balik penghargaan ini. "Jadi begini, acara ini dibuat dan diberikan penghargaan kepada para wajib pajak. Kenapa? Karena begitu pentingnya pajak ini untuk menjadi modal dasar pembangunan," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa Tax Award memiliki fungsi ganda, sebagai apresiasi dan sebagai alat edukasi serta motivasi massal. "Ini bagian daripada bagaimana kita memberikan daya rangsang dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Sehingga proses pembayaran pajak ini bukan dianggap pengeluaran yang harus mereka keluarkan, tapi ini adalah kewajiban," jelas wali kota yang akrab disapa Appi ini.

Menanggapi tingkat kepatuhan yang masih beragam di kalangan pelaku usaha, Munafri bersikap realistis namun optimistis. "Masih banyak bermacam-macam. Tentu tidak semua sama, tidak semua mampu melaksanakan itu, tapi kita terus memberikan beberapa stimulus," katanya. 

Stimulus tersebut akan diiringi dengan terobosan digital. "Salah satunya adalah kita akan memberikan stimulus-stimulus yang kedua akan menggunakan metode digitalisasi yang maksimal. Penerapan-penerapan digital ini yang akan kita pakai untuk mengurangi kebocoran-kebocoran pajak," beber Wali Kota mengenai strategi 2026.

JENIS PAJAK
Andi Asminullah juga merinci bahwa penghargaan diberikan secara menyeluruh. "Ada beberapa kategori untuk semua jenis pajak. Ada 11 jenis pajak dan itu semua ada penghargaan, ada yang membayar terbanyak, kemudian ada yang paling patuh, kemudian ada juga yang tercepat membayar," jelasnya. 

Munafri menutup dengan pesan agar penghargaan ini menjadi pemantik kolaborasi yang lebih kuat. "Kita berharap ini bukan hanya seremonial, dibutuhkan kerja sama, kolaborasi yang baik supaya bisa membayarkan pajak tepat waktu, dan kita berharap dengan award ini tentu menambah motivasi kepada masyarakat atau perusahaan yang lain untuk membayarkan pajaknya dengan baik," tutupnya. (LN/H-1)