Pelaku Usaha Logistik Soroti PPN dan PNBP yang Dinilai Membebani

1 month ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Resya Firmansyah/kumparanWakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo), Budi Paryanto. Foto: Resya Firmansyah/kumparan

Jasa pengurusan transportasi atau freight forwading yang masih dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dinilai menambah beban pengusaha bidang logistik nasional.

Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) M. Akbar Djohan mengatakan bahwa tarif PPN yang dikenakan untuk jasa pengurusan transportasi dapat mengurangi kompetensi dan daya saing ekspor produk RI.

Ia mengatakan para pengusaha logistik Indonesia tidak bisa mengenakan biaya freight forwarding kepada para pembeli dari luar negeri.

“Kita nggak bisa charge ke buyer karena di luar negeri (pajak) tidak eksis itu. Tidak ada pengenaan-pengenaan pajak karena rata-rata di luar negeri itu mendorong ekspornya," ujar Akbar saat ditemui usai konferensi pers ALFI Convex 2025 di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (2/7).

Ia mengatakan bahwa negara-negara lain umumnya tidak membebankan pajak agar biaya produksi tidak membengkak dan daya saing produk, baik untuk ekspor maupun pasar dalam negeri bisa meningkat. Selain itu, negara luar juga ingin terus menggenjot ekspor.

Selain PPN, Akbar menyebut bahwa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga menjadi beban bagi para pelaku usaha logistik. Menurutnya, besaran PNBP yang dikenakan kepada sektor tersebut berkisar antara 5-10 persen.

“Itu juga ada (beban lain) PNBP. Biasanya antara 5 sampai 10 persen. Tergantung ada skema-skema konsesi dengan pemerintah, dilihat jangka waktunya, potensi ekonominya, baru ditentukan oleh pemerintah, PNBP berapa yang harus diseluruh,” jelas Akbar.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di kantornya, Selasa (6/5/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparanMenteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di kantornya, Selasa (6/5/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan biaya logistik bisa turun dari angka 14,5 persen menjadi 8 persen dalam kurun waktu lima tahun ke depan, agar dapat mendorong pencapaian target pertumbuhan ekonomi.

Airlangga menyinggung neraca perdagangan ndonesia hingga Mei 2025 yang masih mencatatkan surplus selama 61 bulan berturut-turut. Menurut dia, efisiensi logistik yang lebih baik ke depannya diyakini dapat semakin memperkuat kinerja perdagangan.

"Dengan ekspor yang masih positif, hari ini dilakukan kegiatan untuk mendorong logistik kita agar yang hari ini di kisaran 14,5 persen itu diharapkan bisa diturunkan menjadi 12,5 persen dan kembali turun ke 8 persen,” sebut Airlangga.

Akbar pun mengatakan bahwa pihaknya siap menyusun berbagai program perbaikan demi merealisasikan harapan penurunan biaya logistik pada tahun 2030. Ia menilai masih terdapat banyak aspek dalam sektor logistik yang bisa dioptimalkan.

“Memang industri logistik ini, ekosistem logistik nasional juga sangat rentan dengan regulasi. Sehingga yang disampaikan Bapak Menko (Airlangga) tadi program regulasi daripada pemerintah akan segera kita susun dengan berpartner dengan seluruh stakeholder logistik nasional,” ucap Akbar.

Read Entire Article