Jadi intinya...
- Vidi Aldiano sukses berkat ketekunan dan bakat musik sejak kecil.
- Pendidikan tinggi dan debut musiknya membuktikan kerja kerasnya.
- Ia terus relevan, seimbang, dan hadapi kanker ginjal dengan tegar.
Liputan6.com, Jakarta Banyak orang mengenal Vidi Aldiano dari suara khas dan lagu-lagunya yang easy listening. Vidi Aldiano mencatat perjalanan panjang sejak ia masih balita. Kisahnya membuktikan bahwa ketekunan dan semangat bisa membawa seseorang melampaui ekspektasi. Dari studio musik kecil hingga panggung internasional, Vidi menunjukkan arti konsistensi.
Lahir dalam keluarga yang dekat dengan seni, Vidi sudah bersentuhan dengan musik sejak dini. Dari piano, biola, hingga akhirnya menjadi vokalis, semua adalah proses panjang yang ia jalani. Ia berhasil membuktikan bahwa bakat saja tidak cukup tanpa kerja keras. Perjalanan profil Vidi Aldiano pun sarat dengan momen inspiratif.
Awal Kehidupan: Musik Sejak Kecil
Vidi Aldiano lahir pada 29 Maret 1990 di Jakarta dengan nama lengkap Oxavia Aldiano. Ayahnya seorang pengusaha audio, sementara ibunya adalah guru piano. Sejak usia 2,5 tahun, ia sudah memenangkan lomba nyanyi anak-anak. Bahkan, sejak kecil ia rajin belajar piano langsung dari sang ibu.
Selain piano, Vidi juga belajar biola saat sekolah dasar. Darah seni juga diwarisi dari kakeknya, penyanyi keroncong legendaris S. Darsih Kissowo. Lingkungan yang penuh musik membuat minatnya semakin mengakar. Profil Vidi Aldiano sejak awal menunjukkan talenta yang dibentuk keluarga.
Pendidikan: dari Teknik Elektro hingga Manchester
Vidi menempuh pendidikan dasar hingga SMA di Yayasan Al-Azhar Jakarta. Setelah lulus pada 2008, ia sempat mengambil jurusan Teknik Elektro di Universitas Pelita Harapan. Namun bidang itu tidak sesuai dengan minatnya, sehingga ia pindah ke jurusan Manajemen. Ia lulus dengan IPK 3,62 pada 2013.
Di sela kuliah, Vidi sempat mengikuti summer program di Berklee College of Music, Boston. Di sana ia mempelajari vokal secara formal dan memperdalam teori musik. Pada 2014, ia melanjutkan studi S2 ke University of Manchester. Tahun 2015 ia lulus cumlaude di bidang Innovation Management and Entrepreneurship.
Debut Musik: dari Kantin Sekolah ke MTV Awards
Sejak SMA, Vidi Aldiano sudah menciptakan lagu untuk kantin sekolah. Album debutnya, “Pelangi di Malam Hari,” akhirnya dirilis pada 2008. Lagu “Nuansa Bening” menjadi single pertama yang langsung populer. Kesuksesan ini membuat namanya cepat dikenal publik.
Tidak berhenti di situ, single kedua “Status Palsu” juga sukses. Pada 2009, ia meraih penghargaan Most Favorite Male dari MTV Indonesia Awards. Ia bahkan dipercaya membawakan lagu karya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Lagu itu berjudul Jiwaku Terang di Malam Itu dan menjadi bagian dari album kenegaraan.
Evolusi Musik: Persona hingga Senandika
Album keduanya “Yang Kedua” rilis pada 2011 dengan sebelas lagu. Beberapa di antaranya ditulis sendiri oleh Vidi. Puncak pencapaiannya datang lewat album “Persona” pada 2016. Album ini diproduksi bersama Laleilmanino dan dimastering di Abbey Road Studios London.
“Persona” berhasil meraih Triple Platinum dengan lebih dari 250 ribu keping terjual. Lagu-lagunya seperti “Definisi Bahagia” dan “Membiasakan Cinta” menampilkan sisi matang musikalitas Vidi. Pada 2022, ia merilis album “Senandika.” Album ini merefleksikan perjuangan hidup, cinta, dan kesehatan.
Kehidupan Pribadi dan Cinta
Profil Vidi Aldiano juga menarik dari sisi pribadi. Ia bertemu Sheila Dara Aisha pada 2015 ketika membintangi serial Stereo. Hubungan mereka sempat putus pada 2018. Namun pada 2020, keduanya kembali bersama.
Vidi melamar Sheila pada 2021 dan resmi menikah pada 15 Januari 2022. Setelah menikah, ia mendapat gelar kehormatan Minangkabau, Sutan Sari Alam. Mereka dikenal sebagai pasangan yang kalem dan menjaga privasi. Kisah cintanya sering jadi inspirasi banyak orang.