Liputan6.com, Jakarta - AS Roma menunjukkan aktivitas signifikan di bursa transfer musim panas 2025 dengan mendatangkan tujuh pemain baru. Langkah ini menegaskan ambisi klub untuk memperkuat skuad menghadapi kompetisi musim depan.
Di antara rekrutan anyar tersebut, nama Wesley menjadi sorotan utama. Bek kanan asal Brasil ini didatangkan dari Flamengo dengan nilai transfer fantastis, mencapai 25 juta euro atau setara Rp474 miliar.
Pembelian Wesley bukan kali pertama bagi AS Roma dalam memboyong pemain Brasil langsung dari klub di negara asalnya. Sejarah mencatat bahwa strategi transfer semacam ini seringkali berbuah manis, menghasilkan sejumlah bintang yang bersinar di klub ibu kota Italia tersebut.
Ambisi Luka Modric di usia 39 tahun, ingin menantang kerasnya Serie A. Mengikuti jejak idolanya Zvonimir Boban, yang perkenalkan AC Milan kepada dirinya di usia muda. Modric juga berambisi untuk mengikuti jejak Zlatan Ibrahimovic, yang berhasil raih ...
Cafu, Legenda Abadi AS Roma
Cafu, bek kanan legendaris asal Brasil, tiba di AS Roma pada tahun 1997 setelah direkrut dari Palmeiras. Ia segera menjadi pilar utama tim dan membela Giallorossi selama enam tahun hingga 2003, selalu menjadi andalan di lini pertahanan.
Selama periode tersebut, Cafu mencatatkan total 218 pertandingan di semua kompetisi bersama AS Roma. Meskipun hanya berhasil meraih satu trofi, yaitu Scudetto musim 2000/2001, gelar ini memiliki makna yang sangat besar. Ini merupakan Scudetto pertama bagi AS Roma setelah penantian panjang selama 18 tahun, menjadikannya momen ikonik dalam sejarah klub.
Meski kemudian menghabiskan lima musim terakhir kariernya di AC Milan dan meraih lebih banyak trofi di sana, pencapaian Cafu bersama AS Roma tetap dianggap lebih legendaris. Kontribusinya dalam meraih Scudetto yang bersejarah itu mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain Brasil paling sukses di AS Roma.
Julio Sergio, Penjaga Gawang yang Hampir Sempurna
Julio Sergio, seorang kiper asal Brasil, bergabung dengan AS Roma pada tahun 2006 dari klub America-SP. Ia baru mendapatkan kesempatan menjadi kiper inti pada musim 2009/2010, namun langsung memberikan dampak signifikan bagi tim.
Pada musim tersebut, Julio Sergio berhasil membawa AS Roma memuncaki klasemen Serie A hingga pekan ke-34. Sayangnya, impian meraih Scudetto pupus setelah AS Roma kalah pada laga pekan ke-35 dan posisinya disalip oleh Inter Milan. Meskipun Giallorossi memenangkan tiga laga terakhir, mereka gagal kembali ke puncak klasemen.
Performa gemilang Julio Sergio sayangnya tidak bertahan lama. Pada musim berikutnya, ia mengalami penurunan performa dan kehilangan statusnya sebagai kiper inti di paruh musim. Meskipun demikian, kontribusinya pada musim 2009/2010 tetap dikenang sebagai salah satu periode paling mendebarkan bagi para penggemar AS Roma.
Marquinhos, Bintang Muda yang Bersinar Cepat
Marquinhos, bek tengah berbakat asal Brasil, tiba di AS Roma dari Corinthians pada tahun 2012. Awalnya berstatus pinjaman, ia menunjukkan penampilan yang begitu apik sehingga AS Roma segera mempermanenkannya pada paruh musim, meskipun saat itu ia baru berusia 18 tahun.
Sepanjang musim 2012/2013, Marquinhos menjadi andalan di lini pertahanan AS Roma. Ia tampil dalam 30 pertandingan, termasuk empat penampilan di ajang Coppa Italia. Kehadirannya memberikan kekuatan dan stabilitas di barisan belakang Giallorossi.
Marquinhos sukses membawa AS Roma mencapai final Coppa Italia pada musim tersebut. Namun, nasib kurang berpihak pada Giallorossi, karena mereka harus mengakui keunggulan rival sekota, Lazio, dalam laga final yang sengit. Meskipun demikian, performa Marquinhos di usia muda ini telah menarik perhatian klub-klub besar Eropa.