Aktivis Kemanusiaan Indonesia akan Dobrak Blokade Israel di Gaza dengan Badai Kapal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah aktivis kemanusiaan dari Indonesia, termasuk delegasi dari Aqsa Working Group (AWG) akan bergabung bersama Global Sumud Flotilla, sebuah gerakan aktivis internasional yang akan berlayar menuju Gaza dalam rangka menembus blokade zionis Israel.

Presidium AWG Rifa Berliana Arifin menjelaskan, gerakan ini berawal dari ajakan aktivis kemanusiaan Malaysia yang pernah tinggal di Gaza Nadir Al-Nuri. Ia sekarang dipercaya Kerajaan Malaysia untuk ikut serta dalam Global Sumud Flotilla, yang pusatnya berada di Eropa.

Dengan koneksinya, Nadir lalu mencari rekannya yang pernah berjuang bersama Gaza. Ketika membangun komunikasi, ia mendapat dukungan dari beberapa NGO di Indonesia untuk mengambil bagian dari gerakan Global Sumud Flotilla.

Menurut Rifa, selama ini kapal- kapal yang membawa bantuan kemanusiaan hanya berlayar satu per satu, sehingga tidak bisa menerobos Gaza. Namun, kali ini ada puluhan kapal yang akan mendobrak blokade Israel.

"Sebelumnya ada Kapal Mavi Marmara, satu kapal. Tapi kali ini kita akan menyaksikan kurang lebih ada 70 kapal akan bergerak menuju ke Gaza untuk bisa menerobos perbatasan atau blokade yang selama ini ditancapkan terhadap perbatasan di Gaza," ujar Rifa dalam konferensi pers di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Ia berharap, puluh kapal tersebut bisa masuk ke Gaza agar penjajahan atau genosida Israel bisa berakhir. Apalagi, aktivis kemanusiaan dari 44 negara akan turut ambil bagian dalam gerakan kali ini dengan jumlah kapal yang cukup signifikan.

"Nah. kita melihat ada peluang, di mana Indonesia bisa mengambil andil dan berperan juga untuk bisa menyuarakan dan membantu mereka secara riil," kata dia.