Beijing: pembukaan penerbangan China-India hubungkan 2,8 miliar warga

Beijing (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri China memastikan rencana pembukaan kembali jalur penerbangan langsung antara China dan India sehingga dapat menghubungkan 2,8 miliar penduduk kedua negara lewat jalur udara.

"Total populasi China dan India mencapai lebih dari 2,8 miliar dan dengan dibukanya kembali penerbangan langsung antara China daratan dan India membantu memfasilitasi perjalanan lintas batas, pertukaran, dan kerja sama," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian di Beijing, Kamis (14/8).

Lin Jian menyebut bahwa pemerintah China telah berkomunikasi secara erat dengan otoritas India untuk mendorong dimulainya kembali penerbangan langsung antara kedua negara.

"China dan India sama-sama negara berkembang besar dan anggota penting di 'Global South'. Kerja sama yang seimbang antara 'naga' dan 'gajah' sebagai mitra yang saling membantu untuk sukses adalah pilihan yang tepat bagi keduanya," tambah Lin Jian.

China, menurut Lin Jian, siap bekerja sama dengan India untuk menindaklanjuti kesepahaman bersama yang dicapai antara pemimpin kedua negara.

"Kami secara konsisten meningkatkan rasa saling percaya di bidang politik, memperluas pertukaran dan kerja sama, menangani perbedaan dengan tepat sambil tetap memperhatikan gambaran yang lebih besar," kata Lin Jian.

Jubir Kemlu China itu menambahkan China dan India secara konsisten memperkuat koordinasi dan kerja sama pada platform multilateral seperti Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) untuk mendorong perkembangan hubungan China-India yang sehat dan stabil.

Lin Jian juga mengungkapkan China dan India mempertahankan interaksi di berbagai tingkatan.

"Kami siap mendorong perkembangan hubungan China-India yang berkelanjutan, sehat, dan stabil," tegas Lin Jian.

Perdagangan bilateral China dan India diketahui mencapai lebih dari 110 miliar dolar AS pada 2023, meskipun tidak ada layanan penerbangan langsung.

Pada era sebelum pandemi COVID-19, maskapai penerbangan India IndiGo terbang ke Chengdu dan Guangzhou dari Delhi dan Kolkata. Air India juga dulunya terbang ke Shanghai, tetapi kemudian menghentikan penerbangannya.

India telah meminta maskapai-maskapainya seperti Air India dan IndiGo (6E) untuk mempercepat perencanaan penerbangan ke Tiongkok. Rute awal yang mungkin dibuka adalah ke kota-kota besar di China seperti New Delhi–Beijing, New Delhi–Shanghai dan Mumbai–Guangzhou.

Mengingat tren pasar penerbangan saat ini, penerbangan kemungkinan akan dimulai dengan frekuensi sedang seperti 3-4 penerbangan per minggu, sebelum ditambah berdasarkan permintaan penumpang.

Maskapai penerbangan di India telah diminta oleh pemerintah untuk segera mempersiapkan penerbangan ke China. Pengumuman resmi diperkirakan setelah KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) pada akhir Agustus di Tianjin, China. Sementara penerbangan langsung berpotensi benar-benar diluncurkan dalam satu atau dua bulan mendatang.

Pariwisata juga diperkirakan akan diuntungkan mengingat selama ini China dan India tidak memiliki volume perjalanan wisata yang tinggi seperti negara-negara di kawasan yang sama pada umumnya.

Baca juga: KTT BRICS: PM India sebut dunia butuh tatanan global yang inklusif

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.