Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) berkomitmen memperkuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) di Indonesia.
Hal ini tertuang dalam Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang ditandatangani Gubernur BI Perry Warjiyo dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta, Rabu.
Melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu, Perry Warjiyo menyampaikan bahwa Nota Kesepahaman antara BI dan PP Muhammadiyah sebagai bentuk ikhtiar bersama dalam memperkuat eksyar di Indonesia.
Tujuan pertama Nota Kesepahaman tersebut yakni menjadi payung dalam mengimplementasikan kebijakan eksyar, terutama dalam pemberdayaan ekonomi dan pendalaman pasar keuangan syariah.
Kedua, memastikan adanya transfer pengetahuan antara BI dan PP Muhammadiyah, sehingga keilmuan di bidang eksyar dapat terdokumentasi dengan baik dan terus berkembang.
Ketiga, menjadi panduan kerja untuk memastikan pemenuhan prinsip tata kelola yang baik dalam perumusan program kolaborasi eksyar.
Diharapkan kerja sama tersebut dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai eksyar, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Adapun penandatanganan Nota Kesepahaman kedua belah pihak turut disaksikan oleh Majelis/Lembaga/Biro PP Muhammadiyah serta Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Jabodetabek.
Penandatanganan Nota Kesepahaman juga diharapkan memperkuat berbagai inisiatif dan program yang akan dilaksanakan bersama, serta menjadi langkah konkret dalam mewujudkan visi dan misi menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan kerja sama antara bank sentral dan organisasi Islam terbesar ini dalam pengembangan eksyar tidak semata hanya program, namun juga berperan menjaga stabilitas ekonomi dan sosial masyarakat.
Hal tersebut dapat diwujudkan melalui penerapan konsep syariah guna mewujudkan ekonomi yang berkeadilan.
Ekonomi yang berkeadilan yakni ekonomi yang berfokus pada pencapaian kemakmuran yang merata dan inklusif serta distribusi sumber daya yang adil bagi seluruh masyarakat dan saling peduli dalam mengamalkan kebaikan.
Kerja sama BI dan PP Muhammadiyah telah dilakukan dalam berbagai kegiatan, yakni pemberdayaan unit bisnis pesantren di berbagai wilayah Indonesia, pengembangan ekonomi berbasis masjid, penguatan kelembagaan dan ekonomi usaha Muhammadiyah, termasuk penyusunan roadmap pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), serta Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).
Baca juga: Survei BI: Harga properti residensial tumbuh terbatas pada triwulan II
Baca juga: BI tetap prakirakan ekonomi Indonesia tumbuh 4,6-5,4 persen pada 2025
Baca juga: OJK nilai kehadiran BPRS milik Muhammadiyah perkuat ekosistem umat
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.