Acara Inabank Investment & Property Outlook : Peluang dan Tantangan Bisnis Tahun 2026 di Jakarta, Rabu (12/11/2025).(MI/Naufal Zuhdi)
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI menyatakan bahwa potensi pembiayaan di sektor properti masih sangat terbuka lebar. Hal ini seiring dengan outlook industri di tahun 2026 yang diyakini akan semakin membaik. Bahkan, industri properti dinilai akan menjadi salah satu leading sector bagi indikator pertumbuhan ekonomi di tahun 2026.
Senior Vice President Consumer Business BRIS, Praka Mulia Agung, menyampaikan bahwa kredit pemilihan rumah (KPR) pada industri perbankan nasional pada Juni 2025 tumbuh sebesar 7,66%. Namun, pada segmen bisnis KPR, perseroan melalui produk BSI Griya tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan KPR nasional yaitu sebesar 8,51%. Capaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja tahun lalu yang tumbuh 8,22%.
"Sektor properti ini tidak pernah negatif (pertumbuhannya) sekalipun saat covid-19, kalau pertumbuhannya naik turun itu wajar, karena memiliki rumah bukan suatu yang diputuskan hari ini tapi direncanakan cukup panjang," ujar Praka pada acara Inabank Investment & Property Outlook: Peluang dan Tantangan Bisnis Tahun 2026 di Jakarta, Rabu (12/11).
Praka menjelaskan, porsi pembiayaan BRIS terhadap sektor perumahan memang tidak dominan, namun menjadi salah satu yang memiliki kinerja cukup baik. Sebagai contoh, posisi outstanding BSI Griya per September 2025 berada di urutan 6 besar top growth dari jajaran bank nasional dengan pertumbuhan 4,68% dan level Non Performing Finance (NPF) yang terjaga di level 2,10 %.
"Bank-bank kompetitor memang tumbuh tapi NPF mereka juga naik, tapi di BSI terjaga dengan baik sebab kami menyadari kualitas pembiayaan itu menjadi sangat penting," tuturnya.
Industri properti, sambung Praka, akan tetap tumbuh positif salah satunya karena dukungan kebijakan yang pro seperti perpanjangan PPn DTP (Pajak Pertambahan Nilai Di Tanggung Pemerintah) untuk pembelian rumah hingga tingkat suku bunga acuan yang cenderung mengalami penurunan beberapa waktu ke belakang.
"Kami melihat indikasi perekonomian yang mengarah ke perumahan akan membaik. Insya Allah di tahun 2026 kita bisa tetap menyalurkan pembiayaan di sektor perumahan," imbuh Praka.
Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Advokasi dan Perlindungan Anggota DPP REI (Dewan Pimpinan Pusat Realestat Indonesia), Adri Istambul Lingga Gayo menambahkan bahwa penjualan rumah untuk unit kecil di periode triwulan III 2025 masih mengalami pergerakan positif hingga 14,95%. Namun sebaliknya, untuk rumah tipe besar anjlok hingga 23%.
Sebagai salah satu mesin pertumbuhan ekonomi nasional, ia memandang bahwa sektor perumahan masih tetap membutuhkan dukungan fiskal demi memaksimalkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi. Ia juga meyakini bahwa ke depan, industri properti masih akan tumbuh kuat meski harus menghadapi beberapa tantangan utama.
Adapun tantangan-tantangan tersebut antara lain adalah banyaknya calon pembeli rumah yang gagal menembus aturan yang ditetapkan pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) dari Otoritas. Pasalnya, ada sebanyak 70% nasabah atau konsumen tertolak pengajuannya karena masuk dalam daftar hitam BI Checking.
"Ini biasanya terjadi karena banyak masyarakat kita yang terserap dengan pinjaman online. Maka kita harap masyarakat berhati-hati dan selektif dalam memilih layanan keuangan," beber Adri.
Tantangan lainnya adalah daya serap pasar yang fluktuatif akibat ketidakpastian ekonomi global maupun domestik. Di sisi lain, iklim investasi di sektor perumahan yang rumit, mahal, dan butuh waktu yang panjang juga dinilai masih menjadi tantangan yang mesti dihadapi sektor perumahan.
"Hambatan investasi di sektor ini karena proses sertifikasi tanah yang memerlukan waktu lama dan biaya tinggi," pungkas dia. (E-4)

3 weeks ago
9





















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395740/original/043806200_1761717150-Real_Madrid_s_Vinicius_Junior.jpg)

:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5394851/original/044174600_1761643032-WhatsApp_Image_2025-10-28_at_14.54.34.jpeg)








:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4980759/original/086822200_1729941100-Screenshot_2024-10-25_110200.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4927780/original/031179300_1724641094-AP24238628150205.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5309385/original/047540200_1754624961-slaapwijsheid-nl-mHWmTL_EtLQ-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5397617/original/081583900_1761812395-SADARI.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332433/original/065200900_1756480162-WhatsApp_Image_2025-08-29_at_20.33.54.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5398142/original/075984800_1761862383-000_82KJ663.jpg)