Chicco Jerikho terlibat dalam film berjudul Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel. Chicco mengaku bangga bisa main di fil tersebut.
Menurut Chicco, film tersebut menjadi simbol perlawanan terhadap orang-orang yang menyalahgunakan kekuasaan.
"Menurut aku film ini sangat penting ya. Film ini adalah suara, film ini adalah sebuah harapan. Bahwa kita tidak bisa semena-mena menggunakan kekuasaan. Film ini simbol perlawanan untuk orang yang abuse of power," kata Chicco Jerikho dalam jumpa pers di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (28/11).
Suami Putri Marino itu juga mengatakan bahwa film tersebut menjadi sebuah harapan bagi orang-orang yang menjadi korban perundungan.
"Film ini juga sebuah penguatan buat mereka semua supaya berani bersuara terhadap bullying. Bullying ini semakin ke sini semakin nyata," ungkap Chicco.
Lebih lanjut, Chicco mengungkapkan tantangan memerankan karakter ayah Ozora, Jonathan. Menurutnya bukan hal yang mudah memerankan seorang ayah yang melihat anaknya menjadi korban perundungan hingga koma di rumah sakit.
"Saya seorang ayah. Saya enggak mengerti gimana perasaannya ketika jadi Jo pada saat itu. Akhirnya saya benar-benar merasakan ketika saya berperan sebagai Jo," ungkap Chicco.
"Rasa itu bukan akting. Saya merasa, bagaimana kalau itu sampai terjadi sama anak saya? Apa yang akan saya lakukan?" tambahnya.
Film Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel merupakan adaptasi dari kasus penganiayaan Mario Dandy terhadap David Ozora yang sempat viral pada 2023 lalu.
Tidak hanya menyoroti kekerasan dan proses hukum, film tersebut juga mengangkat kisah tentang cinta, doa, dan keteguhan hati seorang ayah.
Film Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel berkisah tentang seorang anak bernama David Ozora atau Wareng (Muzakki Ramdan) yang mengalami penganiayaan dari seorang pemuda bernama Dennis hingga membuatnya koma di rumah sakit.
Ayahnya, Jonathan (Chicco Jerikho), kemudian memperjuangkan keadilan dengan membawa kasus tersebut ke ranah hukum.
Selain Chicco dan Muzakki, film itu juga dibintangi oleh Erdin Werdrayana, Tika Bravani, Donny Damara, Annisa Kaila, dan Mathias Muchus.

6 days ago
14





















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5395740/original/043806200_1761717150-Real_Madrid_s_Vinicius_Junior.jpg)

:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5394851/original/044174600_1761643032-WhatsApp_Image_2025-10-28_at_14.54.34.jpeg)







:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4980759/original/086822200_1729941100-Screenshot_2024-10-25_110200.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4927780/original/031179300_1724641094-AP24238628150205.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5309385/original/047540200_1754624961-slaapwijsheid-nl-mHWmTL_EtLQ-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5397617/original/081583900_1761812395-SADARI.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332433/original/065200900_1756480162-WhatsApp_Image_2025-08-29_at_20.33.54.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5398142/original/075984800_1761862383-000_82KJ663.jpg)