Liputan6.com, Jakarta Arsenal dikenal sebagai salah satu klub yang sukses melahirkan banyak bakat muda berkualitas. Akademi mereka melahirkan nama besar seperti Bukayo Saka hingga Myles Lewis-Skelly.
Namun, perjalanan setiap pemain tidak selalu berakhir manis di London Utara. Banyak talenta menjanjikan justru terpaksa hengkang sebelum berkembang.
Beberapa di antara mereka bahkan kini telah menjadi pemain penting di klub lain. Ada yang bersinar di Premier League, ada pula yang sukses di luar Inggris.
Hal ini menjadi pengingat bahwa dunia sepak bola penuh dengan ketidakpastian. Terkadang keputusan klub tidak sejalan dengan potensi seorang pemain.
Berikut ini tujuh pemain yang pernah dianggap tidak cukup bagus oleh Arsenal. Kini, mereka justru menunjukkan kualitas luar biasa di level tertinggi.
1. Eberechi Eze
Eberechi Eze sempat merasakan pahitnya didepak dari akademi Arsenal saat masih berusia 13 tahun. Kini, 14 tahun berselang, ia justru kembali ke klub London itu dengan nilai transfer mencapai 67,5 juta pounds.
Setelah meninggalkan Arsenal, Eze sempat menimba pengalaman di akademi Fulham, Reading, hingga Millwall. Namun kariernya baru benar-benar melejit ketika ia bergabung dengan QPR pada 2016.
Penggemar langsung jatuh hati dengan penampilannya di Loftus Road. Dari situ, jalan panjang yang berliku membawa Eze pulang ke Arsenal sebagai salah satu pembelian termahal dalam sejarah klub.
2. Harry Kane
Harry Kane pernah dianggap tak cukup atletis ketika masih menimba ilmu di akademi Arsenal. Saat itu, para pelatih memutuskan untuk melepasnya di usia belia.
Mantan manajer akademi Arsenal, Roy Massey, mengakui keputusan itu adalah kesalahan besar. Menurutnya, Kane kala itu terlihat pendiam, pemalu, dan kurang menunjukkan tanda-tanda akan jadi bintang besar.
Namun perjalanan membuktikan sebaliknya. Kini Kane telah mencetak lebih dari 450 gol untuk klub dan timnas, menjelma sebagai salah satu striker terbaik dunia.
3. Nathan Tella
Nathan Tella menapaki masa-masa awalnya di akademi Arsenal sebelum dilepas klub pada usia 17 tahun. Peristiwa itu membuat dunia Tella seakan runtuh, menurut pengakuannya kepada The Mirror.
Ia mengaku saat itu merasa sangat dekat untuk menjadi pemain profesional di klub impiannya. Rasa sakit dan kekecewaan pun terasa sangat berat karena semua kerja kerasnya seolah sia-sia.
Setelah meninggalkan Arsenal, Tella melanjutkan karier di Southampton. Penampilannya yang gemilang saat dipinjamkan ke Burnley membuka jalan bagi kepindahannya ke Bayer Leverkusen dengan nilai 20 juta pounds.
4. Michael Olise
Michael Olise menghabiskan masa mudanya di akademi Arsenal, Chelsea, dan Manchester City. Namun, potensinya baru benar-benar terlihat setelah bergabung dengan Reading pada 2017.
Manajer Arsenal U21 sebelumnya, Mehmet Ali, memberikan apresiasi besar pada staf akademi Reading. Menurutnya, Reading melakukan pekerjaan luar biasa dalam membentuk bakat Olise sejak usia muda.
Kini, Olise dikenal sebagai salah satu gelandang kreatif terbaik di dunia dan sekarang bermain di Bayern Munchen. Arsenal mungkin menyesal tidak mempertahankannya sejak masa remaja.