
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) memberikan beasiswa pendidikan kepada 60 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Program beasiswa yang dikemas dalam skema Pelindo Prestasi ini juga dilengkapi dengan pelatihan peningkatan keterampilan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja pascakuliah.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan, program ini menjadi salah satu cara perusahaan mendukung pendidikan tinggi yang lebih inklusif dan berorientasi pada kebutuhan industri. “Kami berharap para penerima beasiswa dapat mengembangkan potensi akademiknya sekaligus memahami tantangan nyata dunia kerja,” ujar Arif, melalui keterangannya, Senin (4/8).
Program ini diluncurkan melalui acara inagurasi yang digelar di Kampus Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI), Ciawi, Bogor. Selain penyerahan simbolis beasiswa, peserta juga mengikuti pelatihan tahap awal sebagai bagian dari rangkaian pembinaan yang akan berlangsung selama empat semester.
Arif menambahkan, mahasiswa di era sekarang sangat kaya akan informasi. Akan tetapi ini justru bisa menimbulkan kelelahan informasi, penurunan daya fokus, dan pemahaman yang dangkal. “Karena itu, penguatan soft skill seperti komunikasi, kreativitas, dan empati menjadi sama pentingnya dengan prestasi akademik," jelasnya
Beasiswa diberikan dalam bentuk subsidi uang kuliah tunggal (UKT) sebesar Rp3 juta per semester untuk empat semester, mulai dari semester 5 hingga 8. Selain itu, mahasiswa juga memperoleh bantuan biaya penyusunan skripsi senilai Rp3 juta pada semester akhir.
Selain dukungan pembiayaan, peserta beasiswa mengikuti pelatihan daring dan sesi mentoring setiap semester. Materi pelatihan meliputi keterampilan komunikasi, penulisan akademik, hingga persiapan memasuki dunia kerja. Sementara sesi mentoring difokuskan pada pendampingan penulisan tugas akhir dan pengembangan karier.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Pelindo Dwi Fatan Lilyana mengatakan, banyak lulusan perguruan tinggi yang belum siap menghadapi kebutuhan sektor industri, terutama maritim dan logistik. Karena itu, Pelindo ingin membentuk jalur pembinaan sejak mahasiswa masih duduk di bangku kuliah.
“Kami percaya bahwa setiap investasi pendidikan akan menghasilkan efek ganda, yakni menciptakan insan unggul, memperkuat daya saing bangsa, serta membuka jalan bagi pertumbuhan kolektif, baik bagi Pelindo maupun ekosistem industri yang lebih luas,” katanya.
Seluruh penerima beasiswa telah melalui proses seleksi administratif, asesmen, dan wawancara yang berlangsung dari Maret hingga Juni 2025. Mereka berasal dari delapan perguruan tinggi negeri, dan dipilih berdasarkan kombinasi prestasi akademik serta potensi pengembangan diri.
Lilyana menambahkan, program ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan yang mengacu pada arahan Kementerian BUMN. Dalam kebijakan tersebut, pendidikan menjadi salah satu dari tiga bidang prioritas TJSL, bersama dengan lingkungan dan pengembangan usaha mikro dan kecil.
“Melalui program ini, kami berharap muncul generasi muda yang tidak hanya berpendidikan tinggi, tetapi juga punya kesiapan berperan dalam pembangunan sektor logistik nasional yang lebih kompetitif. Bangsa ini terlalu besar untuk disuarakan oleh suara yang biasa,” tutupnya. (E-4)