Amran baru saja rapat dengan Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani, Sekretaris Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir, dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi hari ini, Selasa (2/9), untuk membahas harga beras yang masih mahal.
Dia menyebutkan, pemerintah sudah melakukan operasi pasar di sekitar 4.000 titik melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM). Selanjutnya, pemerintah akan memfokuskan operasi pasar di 214 titik.
"Sekarang kita fokus, tinggal separuh kita operasi pasar besar-besaran di 214 kabupaten seluruh Indonesia. Kemarin itu adalah awal untuk menggerakkan operasi pasar secara nasional," jelasnya saat konferensi pers, Selasa (2/9).
Berdasarkan data BPS pada pekan keempat Agustus 2025, harga rata-rata beras medium tertinggi di zona 1 dengan HET Rp 13.500 per kg yaitu Kabupaten Wakatobi Rp 17.765 per kg, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Rp 17.754 per kg, lalu Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Rp 17.000 per kg, Kabupaten Buton Utara Rp 16.875 per kg dan Kabupaten Morowali Rp 16.842 per kg.
Lalu lima kabupaten/kota dengan rata-rata harga beras premium tertinggi di zona 1 dengan HET Rp 14.900 per kg adalah Kabupaten Wakatobi Rp 19.544 per kg, Kabupaten Kepulauan Talaud Rp 18.895 per kg, Kabupaten Buton Utara Rp 18.750 per kg, Kabupaten Dompu Rp 18.000 per kg, dan Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Rp 18.000 per kg.
Kemudian lima kabupaten kota dengan rata-rata harga beras medium tertinggi di zona 3 dengan HET Rp 15.500 per kg adalah Kabupaten Intan Jaya Rp 50.000 per kg, Kabupaten Puncak Rp 45.000 per kg, Kabupaten Pegunungan Bintang Rp 40.000 per kg, Kabupaten Tolikara Rp 30.000 per kg dan Kabupaten Puncak Jaya Rp 25.000 per kg.
Selanjutnya lima Kabupaten kota dengan rata-rata harga beras premium tertinggi di zona 3 dengan HET Rp 15.800 per kg adalah Kabupaten Intan Jaya Rp 60.000 per kg, Kabupaten Pegunungan Bintang Rp 40.000 per kg, Kabupaten Puncak Jaya Rp 35.000 per kg, Kabupaten Tolikara Rp 31.250 per kg dan Kabupaten Lanny Jaya Rp 30.000 per kg.
Operasi Pasar Bisa hingga Akhir Tahun
Program GPM tersebut, menurut Amran, berhasil membuahkan hasil dengan turunnya angka inflasi nasional pada Agustus 2025 menjadi 2,31 persen (yoy).
"Inflasi kita turun dari 2,37 turun menjadi 2,31 dan beras kenaikannya mulai stabil. Tetapi kita tidak boleh berhenti sampai di sini, kita harus operasi pasar untuk menekan harga lagi tinggal 214 kabupaten," tegas Amran.
Amran mengatakan, operasi pasar beras bila perlu dapat dilakukan hingga akhir tahun ini. Sebab, Bulog sudah menyiapkan pasokan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) 1,3 juta ton, dengan stok mencapai 4 juta ton.
Dia menyebutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras hingga Oktober 2025 diprediksi mencapai 31,04 juta ton, jauh melonjak dari realisasi sepanjang tahun 2024 sebesar 30 juta ton.
"Ini baru 10 bulan produksinya 30 juta ton, dan diprediksi 34 juta ton. Ini lompatan yang cukup besar di atas 10 persen, ini mungkin 5-10 tahun terakhir inilah lompatan tertinggi," kata Amran.
Program GPM di 4.337 titik secara serentak di seluruh Indonesia pada 25 Agustus 2025 mendapatkan penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Pencapaian tersebut melebihi program serupa yang dilakukan Bapanas pada 28 Juni 2023 yakni di 342 titik.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta Metan fokus menstabilkan harga beras di 214 kabu...