Tokyo (ANTARA) - Sejumlah pejabat Kamboja dan Thailand, Senin (4/8), di Malaysia, memulai pembicaraan untuk menyelesaikan sengketa perbatasan yang menjadi bagian dari perjanjian gencatan senjata hasil mediasi Malaysia pekan lalu.
Pembicaraan tersebut akan berlangsung hingga Rabu (6/8) dan dijadwalkan untuk menetapkan agenda dan kerangka kerja untuk pertemuan antara menteri pertahanan kedua negara pada Kamis (7/8).
Sementara itu, Menteri Pertahanan Malaysia Khaled Nordin mengatakan bahwa perwakilan dari AS dan China diperkirakan akan bergabung sebagai pengamat dalam pertemuan tersebut.
Perundingan yang sedang berlangsung merupakan salah satu poin yang disepakati ketika para pemimpin Kamboja dan Thailand bertemu di Malaysia Senin lalu dan menandatangani gencatan senjata.
Konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 30 orang dan menyebabkan ratusan ribu lainnya mengungsi dari rumah mereka sejak Mei.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Sabtu, Angkatan Bersenjata Malaysia menyatakan bahwa mereka memfasilitasi pertemuan tersebut karena Malaysia, yang saat ini menjabat sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dianggap sebagai tempat yang netral.
Sumber: Kyodo-OANA
Baca juga: Kelompok pengamat ASEAN periksa wilayah perbatasan Kamboja-Thailand
Baca juga: Thailand izinkan tembak jatuh drone, waspadai spionase asing
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.