Liputan6.com, Jakarta Manchester United kembali jadi sorotan terkait performa penjaga gawang mereka di awal musim ini. Nama Altay Bayindir mendapat banyak perhatian usai tampil tidak konsisten saat dipercaya menjaga gawang. Aksi sang kiper dinilai jauh dari harapan sebagai pemain yang diandalkan.
Namanya pun menjadi sorotan tajam pada awal musim ini. Ketika Man United bertarung melawan Arsenal, ia gagal mengantisipasi set piece The Gunners dengan baik dan akhirnya membuat United kebobolan melalui Riccardo Calafiori.
Manchester United sendiri masih berusaha menemukan formula terbaik di bawah pelatih Ruben Amorim. Namun, kegagalan kiper dalam menghadapi momen krusial membuat sorotan terhadap sektor ini semakin tajam. Situasi ini menimbulkan tanda tanya besar soal kepercayaan terhadap Bayindir.
Tak sedikit pihak yang menilai MU harus segera bertindak agar masalah di bawah mistar tidak berlarut-larut. Mantan pemain Chelsea, Craig Burley, menjadi salah satu yang paling keras mengomentari performa Bayindir.
Burley Minta MU Tak Lagi Mainkan Bayindir
Craig Burley terang-terangan meminta Manchester United untuk tidak lagi menurunkan Altay Bayindir. Ia menilai kemampuan kiper asal Turki itu tidak layak untuk level Setan Merah.
Menurut Burley, Bayindir memang bisa melakukan penyelamatan, tetapi aspek lain dari permainannya dianggap sangat lemah. Salah satunya adalah dalam menghadapi bola mati, di mana ia pernah kalah duel seperti yang terjadi lawan Arsenal.
Burley bahkan menyebut Bayindir sebagai kiper yang “sama sekali tidak berguna” jika terus dimainkan di pertandingan penting. Mantan gelandang Chelsea itu menganggap keputusan untuk menurunkannya hanya akan merugikan tim.
“Altay Bayindir, mereka tidak bisa memainkannya. Ia mungkin cukup bagus dalam menghentikan tembakan, yang merupakan tugasnya sebagai penjaga gawang, tetapi ia sama sekali tidak berguna dalam menangani bola mati,” kritik Burley kepada ESPN.
Kritik Tajam untuk Andre Onana
Tak hanya Bayindir, Andre Onana juga menjadi sasaran kritik Burley. Sejak didatangkan dari Inter Milan dengan harga tinggi, performa kiper Kamerun itu dianggap menurun drastis.
Burley menyoroti bagaimana Onana gagal menjadi pemimpin di lini belakang. Ia menilai eks Inter itu tidak bisa mengatur empat bek di depannya dengan baik. Padahal, ekspektasi besar sempat disematkan kepadanya saat tiba di Old Trafford.
Burley menyebut Onana sempat terlihat menjanjikan saat bermain di Italia. Namun, di MU performanya justru merosot dan jauh dari aura yang diharapkan sebagai pengganti David de Gea.
“[Onana] adalah pemain lain yang pergi ke Manchester United dan performanya semakin memburuk. Ia menghabiskan banyak uang tetapi ia tidak mampu mengatur empat bek. Saya pikir Onana akan menjadi pemain yang hebat, terlihat seperti itu di Italia,” ujar Burley.
(ESPN)