Mahasiswi Dalam Pusaran OTT KPK di OKU: Kaget Uang di Rekening Rp 1,2 Miliar

1 month ago 8
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 IstimewaMahasiswi Fakultas Hukum di Baturaja, OKU, Dinda menjadi sorotan publik setelah tersangkut dalam penyelidikan Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK di Dinas PUPR OKU. Foto : Istimewa

Nama Dinda, mahasiswi Fakultas Hukum di Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), menjadi sorotan publik setelah tersangkut dalam penyelidikan Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK di Dinas PUPR OKU. Sebagai pekerja paruh waktu di biro konsultan perpajakan, Dinda mengaku diperintahkan mencairkan uang senilai Rp1,2 miliar dari rekening atas namanya, yang diduga terkait kasus suap fee proyek di lingkungan Dinas PUPR OKU.

Dalam keterangan pers, Dinda menyatakan tidak mengetahui asal usul dana tersebut hingga memutuskan melapor langsung ke Gedung Merah Putih KPK bersama rekannya, Maulana.

“Saya kaget tiba-tiba ada dana sebesar itu masuk ke rekening saya. Saya menduga itu pembayaran jasa konsultan, tapi ternyata ada kaitannya dengan perusahaan klien,” jelasnya, Jumat (20/6/2025) lalu.

Menurut Dinda, dana tersebut dicairkan dalam dua tahap, masing-masing senilai lebih dari Rp800 juta dan Rp300 juta. Merasa janggal, ia memastikan penyerahan tahap kedua dilakukan di hadapan saksi.

“Kami khawatir uang ini terkait kasus yang sedang ditangani KPK, jadi kami memutuskan melapor agar tidak terseret lebih jauh,” ujar Dinda.

Langkah ini membawa Dinda dan Maulana diperiksa sebagai saksi dalam kasus yang melibatkan beberapa pejabat dan pihak swasta, termasuk Pablo, pemilik perusahaan yang menggunakan jasa mereka.

“Saya ingin meluruskan bahwa saya hanya menjalankan tugas sebagai konsultan pajak. Pelaporan ini inisiatif saya sendiri untuk menjaga integritas,” tegas Dinda.

Dengan upaya ini, Dinda berharap klarifikasi yang disampaikan dapat menghentikan pemberitaan simpang siur yang mencemarkan nama baiknya.

“Saya bukan bagian dari kasus ini. Langkah saya melapor adalah bentuk tanggung jawab saya sebagai warga negara,” tutupnya.

Sebelumnya, KPK telah menetapkan enam tersangka dalam kasus dugaan suap fee proyek Dinas PUPR OKU, termasuk anggota DPRD OKU dan Kepala Dinas PUPR OKU. Dua tersangka dari pihak swasta, Pablo dan ASS, kini tengah menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor Palembang.

Read Entire Article