Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menanggapi kabar mengenai vaksin kanker yang dikembangkan ilmuwan Rusia. Budi mengaku sudah berkomunikasi dengan perusahaan pembuat vaksin tersebut.
"Saya sudah dengar dan juga sudah bicara dengan beberapa perusahaan yang membuatnya. Saat ini, obat untuk kanker ini sedang menjalani clinical trial atau uji klinis," kata Budi Gunadi Sadikin kepada wartawan di Jakarta pada Selasa, 9 September 2025.
Meski banyak yang menyebut EnteroMix sebagai vaksin, Budi lebih memilih menyebutnya obat. Hanya saja, metode pengujiannya memang serupa dengan vaksin.
"Metodenya mirip dengan vaksin. Saya juga sudah mengirim tim untuk mempelajari apakah uji klinisnya mungkin dilakukan di Indonesia," tambahnya.
Sebelumnya, ilmuwan Rusia memperkenalkan vaksin kanker bernama EnteroMix yang diklaim memiliki efikasi hingga 100 persen. Hasil uji klinis menunjukkan EnteroMix tidak hanya efektif, tapi juga aman tanpa menimbulkan efek samping serius.
Beda dengan Terapi Kanker Tradisional
EnteroMix merupakan vaksin berbasis mRNA, teknologi yang juga dipakai dalam vaksin COVID-19. Cara kerjanya adalah melatih sistem imun tubuh agar bisa mengenali sekaligus menghancurkan sel kanker.
"Vaksin ini menargetkan dan menghancurkan sel kanker sambil secara signifikan mengecilkan ukuran tumor besar," tulis laporan News18.
Saat ini, EnteroMix masih menunggu persetujuan akhir dari Kementerian Kesehatan Rusia sebelum bisa dipasarkan secara luas.
Berbeda dengan terapi tradisional seperti kemoterapi atau radiasi, EnteroMix bersifat terpersonalisasi sesuai kondisi tiap pasien. Hasil uji coba juga menunjukkan pasien dapat mentoleransi pengobatan dengan baik.
Sebelumnya, Rusia telah memulai uji klinis vaksin onkolitik EnteroMix dengan melibatkan 48 relawan.
Vaksin ini dikembangkan oleh Pusat Penelitian Medis Radiologis Nasional Kementerian Kesehatan Rusia bersama Institut Biologi Molekuler Engelhardt (EIMB) dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia (RAS).
Menurut laporan dari platform intelijen medis MedPath, EnteroMix menggunakan empat virus yang tidak berbahaya untuk menyerang tumor kanker.
Selain itu, vaksin ini juga memperkuat sistem kekebalan pasien agar lebih efektif melawan kanker.
Perlambat Pertumbuhan Tumor
EnteroMix telah melalui beberapa tahun pengujian awal dan telah terbukti dapat memperlambat pertumbuhan tumor. Dan, dalam beberapa kasus, vaksin ini dapat sepenuhnya menghancurkan kanker.
Awal uji klinis diumumkan di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF 2025), yang diadakan dari 18 hingga 21 Juni di Rusia utara.
Acara yang diselenggarakan oleh agen Roscongress di bawah kantor Presiden Rusia ini menampilkan kemajuan Rusia dalam penelitian medis dan bioteknologi.
Dengan uji coba yang telah berhasil diselesaikan, satu-satunya langkah yang tersisa adalah persetujuan regulasi.
Kementerian Kesehatan Rusia diharapkan akan melakukan peninjauan akhir terhadap data dalam beberapa minggu mendatang.
Jika disetujui, EnteroMix dapat menjadi vaksin kanker mRNA yang dipersonalisasi pertama yang tersedia untuk masyarakat. Berpotensi mengubah lanskap onkologi dan memberikan harapan baru bagi jutaan orang.
Vaksin EnteroMix untuk Kanker Apa?
Sebelumnya, Agen Biomedis Federal Rusia (Russia’s Federal Medical Biological Agency/FMBA) telah mengumumkan bahwa uji klinis pra-kualifikasi EnteroMix, telah selesai.
Pengumuman tersebut disampaikan Veronika Skvortsova, kepala FMBA di Forum Ekonomi Timur (EEF).
"Penelitian ini berlangsung selama beberapa tahun. Tiga tahun terakhir adalah studi pra-kualifikasi. Vaksin sudah siap digunakan; kami menunggu izin," katanya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar lokal mengutip The Week.
Dia mengatakan bahwa studi telah membuktikan bahwa vaksin ini aman untuk digunakan dengan pemberian berulang dan efektif.
Menurutnya, peneliti mengamati bahwa ada pengurangan ukuran dan pertumbuhan tumor. Ini juga menunjukkan peningkatan dalam angka harapan hidup pasien.
Skvortsova menambahkan bahwa vaksin EnteroMix akan digunakan pertama kali untuk kanker kolorektal.
Mereka juga sedang mengembangkan vaksin di tahap lanjutan untuk glioblastoma (tumor otak) dan melanoma (kanker kulit), termasuk melanoma okular.
"Pada saat yang sama, kami memiliki vaksin di tahap lanjutan untuk dua lokasi lainnya. Ini adalah glioblastoma - salah satu tumor paling ganas, tumor trans-barrier yang terletak di belakang penghalang darah-otak dalam struktur otak, serta jenis melanoma khusus.”
"Tidak hanya kanker kulit, tetapi juga melanoma pada membran mata. Suatu penyakit yang sangat mengerikan dan berkembang dengan cepat. Oleh karena itu, lokasi-lokasi ini akan menjadi yang berikutnya," katanya.