Liputan6.com, Jakarta - Di balik gerbang menuju Kecamatan Jati, Kudus, Jawa Tengah, berdiri gedung yang kerap dianggap sebagai 'pintu emas' dimulainya mimpi calon bintang bulu tangkis masa depan.
Gedung itu ialah Asrama PB Djarum yang letaknya di Jalan Purwodadi, Kudus, Pejaten, Jati Kulon. Berdiri di lahan seluas 4,3 hektar, lokasi ini terdiri atas berbagai kompleks dengan sarana yang menunjang keseharian para atlet muda, mulai dari gelanggang olahraga hingga deretan kamar.
Detail lain juga dirancang sedemikian rupa untuk memecut motivasi atlet. Di antaranya ialah taman plaza yang menampilkan nama-nama jebolan PB Djarum peraih gelar ajang bergengsi dunia, seperti Piala Sudirman, Olimpiade, Kejuaraan Dunia, dan Piala Thomas-Uber, hingga hall of fame berisikan plakat foto legenda yang telah pensiun.
Bagi banyak orang, terutama mereka yang menetap di dalamnya, Asrama PB Djarum di GOR Djarum Jati, Kudus jelas bukan sekadar tempat tinggal biasa.
Ini merupakan simbol perjalanan panjang atlet sejak mulai mengikuti audisi umum, lolos menjadi pebulu tangkis binaan, sampai meraih cita-cita masuk pelatnas dan main di panggung dunia.
Dinding-dinding bangunan seolah menjadi saksi bisu keseharian padat nan disiplin yang dijalani para penggawa. Setiap sudut seakan membisikkan: mimpi dimulai dari sini. Lantas seperti apa sebenarnya wajah rumah gerbang emas itu?
Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan sukses raih emas di kejuaraan dunia bulu tangkis 2019 di Swiss hari Minggu (25/8/2019). Mereka tumbangkan Ganda putra Jepang di partai final.
Kamar Atlet: Ruang Dimulainya Setiap Mimpi
GOR Djarum Jati, Kudus, pertama diresmikan pada 27 Mei 2006. Pembangunannya berlangsung sekitar dua tahun sejak dimulai pada 2004.
Di lahan ini, area seluas 1.834 meter persegi difungsikan sebagai asrama atlet yang terpisah untuk putri dan putra. Masing-masing memiliki 20 kamar, dengan setiap kamar dihuni dua orang.
GOR Djarum Jati sendiri menjadi rumah bagi atlet bulu tangkis muda kategori tunggal. Para pemain ganda menghuni asrama GOR Kaliputu yang sama-sama terletak di Kabupaten Kudus. Jumlah penghuni di kedua asrama ini mencapai 80 orang dari total 160 atlet secara keseluruhan, termasuk level elite yang tinggal di Jakarta.
Bicara soal fasilitas, kelengkapan kamar Asrama Djarum Jati lebih dari cukup untuk menghadirkan kenyamanan bagi para atlet. Dua ranjang twin terletak di salah satu sisi kamar dengan dibatasi nakas. Dipannya punya kompartemen tambahan untuk menyimpan barang-barang.
Di seberang tempat tidur, terdapat meja belajar panjang berisi dua kursi, lengkap rak ambalan di dinding bagian atas. Lemari built-in dibuat di sisi lainnya dengan ukuran lebih dari cukup untuk menampung pakaian dua orang.
Fasilitas penunjang seperti AC dan keranjang pakaian kotor juga disediakan di masing-masing kamar. Seluruhnya cukup untuk menunjang keseharian atlet muda yang ditantang hidup disiplin sejak dini.
Ruang Makan: Tempat Mimpi Berbaur
Jika kamar menjadi layaknya ruang pribadi para atlet menyimpan mimpi, ruang makan merupakan lokasi berbaurnya mimpi-mimpi tersebut.
Pebulu tangkis muda PB Djarum wajib menyantap makanan di ruang besar menyerupai kantin bersama-sama, mengikuti jam makan yang telah ditentukan.
Menu sehat dirancang sedemikian rupa guna memenuhi kebutuhan atlet sekaligus menjadi bahan bakar bagi mereka selama proses meraih mimpi.
Setiap alergi, pantangan, kebutuhan diet sesuai anjuran pelatih telah dipantau dengan teliti oleh tim koki. Makanan juga dibuat tidak mengandung MSG, melainkan hanya dengan gula dan garam.
Sebagai penunjang, PB Djarum turut menyediakan makanan ringan yang bisa dipakai mengganjal perut sebelum latihan. Ada pula vitamin yang wajib dikonsumsi di waktu makan, serta susu yang dianjurkan untuk diminum setidaknya satu liter per hari.
Lapangan dan Arena Latihan: di Mana Energi Jadi Aksi
Dari meja makan, energi yang diperoleh para atlet bakal langsung diuji melalui berbagai latihan di lapangan.
Mengutip situs resmi PB Djarum, GOR Djarum Jati punya 16 lapangan yang terbagi menjadi 12 lapangan beralas kayu serta sisanya karet sintetis.
Terdapat pula gedung penunjang dengan ruang fitness. Para atlet biasanya memiliki dua jadwal latihan: pagi dan sore, dengan beberapa menu, mulai dari teknik hingga fisik.
Menurut salah seorang penghuni asrama PB Djarum, Ghathfaan Rizqie Ramadhan Haryanto, menu fisik biasanya diberikan pada hari Rabu dan Sabtu pagi, dengan sisanya ialah latihan main. Sementara itu, latihan sore hari diisi menu teknik.