Ramallah (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina mengecam keputusan otoritas penjajah untuk membekukan rekening bank Patriarkat Ortodoks di Yerusalem dan memberlakukan pajak yang sangat tinggi atas aset mereka.
Menurut kementerian itu, keputusan tersebut bertujuan untuk mengganggu kemampuan mereka dalam menjalani tugas-tugasnya di segala sektor.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian itu menganggap keputusan ini sebagai bagian dari penargetan Zionis terhadap situs-situs suci Palestina, secara umum, situs-situs suci Kristen, lembaga dan properti afiliasi mereka, serta keberadaan Kristen yang otentik di Palestina.
Hal ini juga masuk dalam kerangka perang terbuka penjajah terhadap Palestina untuk melikuidasi tujuan dan hak-hak mereka yang sah, termasuk penghapusan keberadaan Kristen.
Kementerian mendesak negara-negara, komunitas internasional, serta dunia Islam dan Kristen untuk mengambil tindakan serius guna melindungi keberadaan Kristen di Palestina dalam segala bentuknya serta mengambil langkah-langkah efektif untuk melindungi warga Palestina dan keberadaan Kristen dari agresi pendudukan dan kejahatan genosida, penggusuran, pencaplokan dan likuidasi.
Sumber: WAFA
Baca juga: UE desak Israel batalkan rencana bangun permukiman baru di Tepi Barat
Baca juga: Indonesia kutuk keras Netanyahu atas visi ekspansionis
Baca juga: Jumlah korban genosida Isreal di Gaza sudah capai 61.827 orang
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.