PBB Meroket di Pati dan Bone, Ini Penyebab Fenomena Kebijakan Jalan Pintas

5 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
PBB Meroket di Pati dan Bone, Ini Penyebab Fenomena Kebijakan Jalan Pintas Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025).(Antara/ Aji Styawan)

MANAGING Director Paramadina Public Policy Institute Ahmad Khoirul Umam berpendapat fenomena kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga ratusan persen oleh sejumlah kepala daerah merupakan indikasi menguatnya kecenderungan “jalan pintas” fiskal.

Kebijakan yang memicu instabilitas politik dan keamanan lokal seperti di Kabupaten Pati - Jawa Tengah, Bone - Sulawesi Selatan, dan daerah lainnya dilakukan di tengah sistem desentralisasi. Padahal, selama ini, desentralisasi justru diharapkan mampu melahirkan inovasi kebijakan strategis di tingkat daerah.

"Alih-alih mengoptimalkan beragam potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis ekonomi lokal, kebijakan seperti ini justru menunjukkan pola pikir dangkal dan pragmatis yang tampaknya dilatarbelakangi oleh tiga faktor utama," kata Khoirul dalam keterangan yang diterima, Jumat (15/8).

Berawal dari Pilkada

Faktor pertama, katanya, adalah semakin tidak terbendungnya pola politik transaksional dan politik berbiaya tinggi (high-cost politics) dalam Pilkada langsung. Hal itu mendorong kepala daerah terpilih langsung mencari sumber pembiayaan cepat pascaterpilih.

Kedua, efisiensi anggaran negara melalui pemotongan Dana Transfer Daerah hingga 50% yang dilakukan belakangan ini. Itu memaksa daerah mencari sumber penerimaan baru, namun dangkal dan tidak inovatif.

Ketiga, kepala daerah yang memang tidak didesain untuk menghadirkan model pembangunan berkelanjutan di level daerah cenderung menciptakan “instrumen fiskal instan” yang dapat langsung mereka “mainkan”, meski akhirnya membebani rakyat.

Belajar dari apa yang terjadi di Pati, Bone dan daerah-daerah lainnya, Khoirul menyebut kebijakan penaikan PBB secara ekstrem, tanpa mitigasi dan partisipasi publik yang memadai, sangat rawan menciptakan instabilitas sosial-politik lokal.

Lebih dari itu, kenaikan PBB yang tidak disertai transparansi dan akuntabilitas penerimaan daerah, skema penaikan pajak lokal itu juga berpotensi menjadi celah korupsi baru melalui manipulasi laporan pajak daerah. Hal tersebut ditengarai menggantikan praktik jual beli jabatan yang selama ini marak terjadi hingga merusak sistem merikrasi, prinsip dasar akuntabilitas, dan moril tata kelola pemerintahan lokal.

"Untuk kesekian kalinya, fenomena ini mencerminkan problem struktural desentralisasi pascareformasi yang belum mampu memastikan prinsip local good governance. Banyak daerah masih mengandalkan instrumen fiskal represif ketimbang inovasi kebijakan produktif," paparnya.

Tugas Pemerintah Pusat dan Parpol

Menurutnya, hal tersebut menjadi PR bersama, terutama bagi pemerintah pusat (Kemendagri) untuk mengawal ketat setiap kebijakan lokal. Selain itu mendorong lahirnya berbagai inovasi kebijakan strategis yang mampu memberdayakan mengoptimalkan berbagai potensi ekonomi daerah, bukan yang menekan daya beli rakyat.

"Kondisi ini juga menjadi tugas bagi partai politik, untuk memperbaiki proses rekrutmen kepala daerah untuk lebih berbasis kompetensi, integritas, dan visi pembangunan yang berkelanjutan," ujar Khoirul.

"Jika langkah korektif ini tidak dilakukan, sistem desentralisasi akan gagal memaksimalkan potensinya sebagai motor kemajuan daerah, dan justru melanggengkan praktik kebijakan fiskal yang dangkal, minim pemberdayaan ekonomi lokal, dan justru mengorbankan rakyat demi kepentingan jangka pendek," pungkasnya. (M-1)

Read Entire Article