Tokyo (ANTARA) - Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menyatakan niatnya untuk mengundurkan diri, kata pejabat senior pemerintah, Minggu (7/9), sehari sebelum partai memutuskan apakah akan menggelar pemilihan presiden.
Langkah itu terjadi setelah Ishiba, Sabtu malam bertemu mantan Perdana Menteri Yoshihide Suga dan Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi, dua tokoh yang dikenal dekat dengannya. Keduanya diyakini mendesak Ishiba agar menghindari perpecahan di tubuh Partai Demokrat Liberal (LDP).
Menurut sumber yang dekat dengannya, Ishiba yang menjabat sejak Oktober 2024 sebelumnya menyatakan kesiapannya menolak rencana pemilihan pimpinan LDP dengan mengancam membubarkan DPR dan menggelar pemilu cepat, sikap yang memicu penolakan di dalam partai LDP.
Di tengah meningkatnya desakan agar Ishiba bertanggung jawab atas kehilangan mayoritas koalisi dalam pemilu majelis tinggi pada Juli, LDP berencana mengumpulkan tanda tangan para anggotanya pada Senin untuk menentukan apakah akan mengadakan pemilihan presiden lebih awal dari jadwal 2027.
Kritik terhadap Ishiba kian meningkat dalam beberapa hari terakhir, bahkan dari sekutunya, setelah ia bersikeras tetap menjabat. Suga, yang pernah menjadi perdana menteri selama setahun sejak September 2020, dilaporkan khawatir pemilihan pimpinan dapat memperlebar perpecahan di tubuh partai LDP.
Pada Jumat, Menteri Kehakiman Keisuke Suzuki bergabung dengan para anggota parlemen senior dalam menuntut diadakannya pemilihan pimpinan partai, Suzuki menjadi anggota kabinet pertama Ishiba yang menyuarakan hal tersebut.
Dalam unggahan blognya, Suzuki mengatakan penting bagi partai untuk bersatu dan kembali meraih kepercayaan publik. Ia merupakan anggota faksi yang dipimpin mantan Perdana Menteri Taro Aso, yang juga menyerukan digelarnya pemilihan presiden LDP.
Suga dan Aso, yang kini menjabat penasihat tertinggi LDP, masih menjadi tokoh berpengaruh dalam partai. Suga saat ini menjabat wakil presiden LDP, sementara Aso, yang menjadi perdana menteri selama setahun sejak September 2008, menjaga jarak dari Ishiba.
Sementara itu, pada Selasa, Ishiba menyatakan akan menentukan masa depan politiknya pada “waktu yang tepat,” namun tetap menegaskan tekadnya bertahan untuk menjalankan agenda kebijakan, meskipun seorang pejabat yang dekat dengannya menyatakan siap mundur dari jabatan penting di partai.
LDP belum pernah menggelar pemilihan pimpinan di tengah masa jabatan akibat keputusan mayoritas anggota.
Ishiba terpilih sebagai presiden LDP dalam upaya kelimanya, namun koalisi pemerintahannya kehilangan mayoritas di majelis rendah yang lebih berpengaruh dalam pemilu pada akhir bulan yang sama.
Pada 20 Juli, LDP bersama mitra koalisinya, Partai Komeito, juga kehilangan mayoritas dalam pemilu majelis tinggi.
Sumber: Kyodo-OANA
Baca juga: Desakan mundur meningkat, nasib PM Jepang Ishiba di ujung tanduk
Baca juga: Ishiba berjanji tetap jadi PM Jepang meski partainya kalah pemilu
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.