Prabowo Revisi Metode Penghitungan Kemiskinan, Masuk RAPBN 2026

1 month ago 8
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 AFP/BAY ISMOYO Seorang lelaki tidur siang di trotoar di pusat kota Jakarta. Foto: AFP/BAY ISMOYO

Pemerintahan Prabowo mulai membahas ulang metode penghitungan kemiskinan nasional yang telah digunakan sejak 1998. Revisi ini dianggap penting seiring perubahan standar garis kemiskinan global oleh Bank Dunia dan status Indonesia yang telah menjadi negara berpendapatan menengah atas.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menegaskan target penghapusan kemiskinan ekstrem tetap menjadi prioritas pemerintah.

“Tingkat kemiskinan ekstrem (di 2026) harusnya sudah nol,” kata Suahasil dalam Acara Kadin Global & Economic Outlook Kuartal I 2025 di Menara Kadin, Kamis (12/6).

Pembahasan ini, menurut Suahasil, dilakukan bersama dengan DPR dan akan menjadi masukan penting untuk penyusunan RAPBN 2026. Ia menjelaskan, revisi mencakup berbagai indikator kesejahteraan, dan proses penyusunan sedang berlangsung.

“Kemiskinan ekstrem, tingkat kemiskinan maupun indeks modal manusia. Seluruh indikator ini saat ini kita sedang diskusikan dengan Dewan Perwakilan Rakyat. Dan di bulan Juli nanti akan menjadi masukan bagi pemerintah ketika pemerintah membuat RAPBN 2026 yang akan disampaikan pada bulan Agustus,” ungkapnya.

Ketika ditanya soal kenaikan garis kemiskinan oleh Bank Dunia, Suahasil menjelaskan, garis kemiskinan memiliki perhitungan tertentu.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dan Wakil Ketua Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani di Menara Kadin, Kamis (12/6/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparanWakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dan Wakil Ketua Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani di Menara Kadin, Kamis (12/6/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan

“Kalau garis kemiskinan itu kan selalu ada metodologinya. Metodologi mana yang dipilih adalah yang bisa mencerminkan kondisi ekonomi dan kondisi masyarakat setempat, nah itu kan tiap negara pasti ada selalu ada dinamikanya, jadi ya dibicarakan aja. Teman-teman BPS kayaknya sedang membicarakan,” katanya.

Bank Dunia sebelumnya menaikkan garis kemiskinan ekstrem dari USD 2,15 menjadi USD 3 per hari, menggunakan basis PPP 2021. Untuk negara berpendapatan menengah atas seperti Indonesia, ambangnya naik menjadi USD 8,30 PPP per kapita per hari. Dengan asumsi nilai tukar PPP sekitar Rp 5.993 per USD 1 PPP, ini berarti batas kemiskinan Indonesia versi Bank Dunia naik menjadi sekitar Rp 1,5 juta per bulan.

Angka ini jauh di atas garis kemiskinan nasional saat ini yang masih mengacu pada pengeluaran sekitar Rp 500 ribu per bulan. Perbedaan inilah yang membuat jumlah orang miskin versi Bank Dunia melonjak tajam menjadi 68 persen penduduk Indonesia, atau 194 juta orang.

Namun, pemerintah tidak otomatis mengikuti standar global itu. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kebijakan Makro-Mikro Ekonomi, Aviliani, menyebut penyesuaian seperti itu harus dilakukan dengan hati-hati karena berdampak luas.

“Jadi kita kan masih menggunakan Rp 500 ribuan untuk tiap bulan. Sedangkan Bank Dunia kan melihat nilai tukar terhadap rupiah kita semakin melemah. Sehingga kalau dihitung dengan nilai tukar kita sekarang, memang seolah-olah harus mengalami kenaikan,” katanya.

Ia menilai pemerintah tidak bisa serta-merta mengubah definisi kemiskinan. “Kalau dia langsung mengganti definisi itu, berarti kan kemiskinannya akan tinggi sekali. Jadi pemerintah juga gak akan begitu saja mengikuti apa yang disampaikan oleh Bank Dunia, tapi kita tetap melihat bagaimana inflasi di suatu negara kita, lalu kelayakan orang dengan hidup minimal itu berapa,” jelas Aviliani.

Meski begitu, ia mengakui, evaluasi tetap perlu dilakukan. Menurutnya, definisi baru kemiskinan akan berdampak pada banyak aspek lain, termasuk upah minimum dan biaya operasional usaha.

Warga melakukan aktivitas di tengah pemukiman padat penduduk di kawasan Muara Angke, Jakarta, Kamis (12/6/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanWarga melakukan aktivitas di tengah pemukiman padat penduduk di kawasan Muara Angke, Jakarta, Kamis (12/6/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

“Saya melihatnya sih mungkin ke depan pemerintah, policy-nya adalah tidak hanya masalah kemiskinan, karena ini akan dampak juga pada upah kan, upah minimal. Itu akan berdampak juga pada pengusaha,” ujarnya.

Ia menyebut perubahan definisi kemiskinan tidak cukup jika tidak dibarengi peningkatan produktivitas. “Ya, kadin sih melihatnya gini, kan selama produktivitas atau tenaga kerja kita belum membaik, ya tidak mungkin kita akan bicara tentang kenaikan pendapatan terus itu pertama. Yang kedua kan sektor informal kita kan masih tinggi, masih 60 persen kan,” katanya.

Read Entire Article