OKX, salah satu exchange kripto global mengumumkan laporan Proof of Reserves (PoR) yang ke-34. Laporan ini mencakup data jumlah aset pengguna selama bulan Agustus 2025.
Tercatat ada US$33,7 miliar dalam aset utama yang disimpan sebagai dana pengguna. Aset-aset utama tersebut di antaranya meliputi BTC (bitcoin), ETH, USDT, USDC, serta aset lainnya dengan peningkatan sebesar 17% dari bulan Juli 2025.
Dengan nilai US$33,7 miliar, hal ini memposisikan OKX sebagai exchange dengan jumlah aset PoR terbesar kedua.
Senior Growth Manager OKX Wallet Ferry menjelaskan laporan Proof of Reserves merupakan cara untuk memverifikasi keberadaan dana pengguna. Dengan teknologi kriptografis ini, pengguna OKX dapat mengetahui bahwa aset mereka tersimpan dengan rasio 1:1 dan dapat ditarik ketika diperlukan.
"Keberadaan aset yang sesuai juga menjaga tingkat likuiditas. Hal ini penting agar aktivitas investasi dan trading berjalan lancar. Proof of Reserves kini diintegrasikan sejumlah exchange sebagai bukti komitmen atas perlindungan serta keamanan dana pengguna," kata Ferry melalui keterangannya, Jumat (5/9).
Ferry menjelaskan laporan tersebut memberikan gambaran lebih rinci kepada investor tentang jumlah aset kripto yang dimiliki platform. Hal itu membantu memastikan bahwa OKX mendukung aset pengguna dengan cadangan riil secara memadai.
Selain teknologi Proof of Reserves, OKX menerapkan beberapa hal untuk memastikan keamanan platformnya, yakni perpaduan sistem cold dan hot wallet tingkat lanjut. Lalu, sistem otorisasi transaksi berbasis multi-signature (diperlukan beberapa tanda tangan).
Kemudian, penggunaan teknologi AI guna mendeteksi ancaman serta dana asuransi senilai miliaran dolar untuk menangani skenario darurat.
Secara eksternal, OKX pun mendapatkan audit berkala dari beberapa firma keamanan mandiri. Nama-nama itu mencakup SlowMist, Hacken, dan CertiK.
Sebagai langkah proaktif lain dalam menjaga keamanan user, OKX memiliki laman khusus berjudul OKX Protect.
OKX Protect mengedukasi para pengguna tentang sistem dan infrastruktur yang dimiliki OKX dalam melindungi aset pengguna. Dalam laman itu, pengguna juga dapat membaca sejumlah tips keamanan penting, seperti penggunaan autentikasi dua faktor, penggunaan kode anti-phishing, dan pengaktifan allowlisting untuk withdrawal.
"Di tengah kekhawatiran terkait seberapa aman exchange, tiap cex memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa platformnya tidak rentan terhadap ancaman peretasan. Hal ini menjadi lebih relevan bagi nama-nama besar seperti OKX," katanya. (E-4)