Jadi intinya...
- Nina Carolina adalah nama asli dari komedian Mpok Alpa yang lahir di Jakarta pada 12 Maret 1987.
- Mpok Alpa terkenal setelah video curhatnya tentang ingin diajak ke Alfamart menjadi viral di media sosial.
- Komedian berusia 38 tahun ini meninggal pada 15 Agustus 2025 setelah berjuang melawan kanker selama tiga tahun.
Liputan6.com, Jakarta Dunia hiburan Indonesia kembali berduka dengan kepergian salah satu komedian terkenal, Mpok Alpa. Banyak yang bertanya-tanya siapa nama asli Mpok Alpa setelah kabar dukanya tersebar luas di media sosial. Nama asli Mpok Alpa adalah Nina Carolina, seorang komedian dan pembawa acara yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
Nina Carolina lahir di Jakarta pada 12 Maret 1987 dan dikenal dengan nama panggung Mpok Alpa. Komedian berusia 38 tahun ini meninggal dunia pada Jumat pagi, 15 Agustus 2025, setelah berjuang melawan penyakit kanker. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, teman, dan para penggemar yang telah mengikuti perjalanan kariernya.
Wanita yang dikenal dengan nama Mpok Alpa itu sebenarnya bernama asli Nina Carolina, seorang Betawi yang juga menekuni profesi sebagai penyanyi dangdut. Julukan ‘Mpok Alpa’ baru melekat setelah video curhatnya tentang keinginan diajak ke minimarket menjadi viral luas.
Awalnya video tersebut hanya dibuat sebagai candaan bersama teman-teman arisan. Namun, ketika anggota keluarga membagikannya di media sosial, respons warganet sangat beragam, mulai dari komentar lucu hingga empati tulus terhadap kepolosannya.
Popularitasnya yang meroket membuat banyak pihak penasaran dengan identitas di balik nama ‘Mpok Alpa’. Dan perlahan, kisah sederhana itu membuka jalan baru dalam hidupnya di dunia hiburan.
1. Penciptaan Video Arisan yang Tak Terduga
Curhat spontan ini dibuat pada 24 Januari 2018 untuk grup arisan bernama BBC (Bebek Bebek Cemewew), yang anggotanya sebagian besar penyanyi dangdut, bertujuan sekadar menghibur rekan-rekan sesama arisan dengan dialek Betawi yang khas.
Ide video ini muncul tiba-tiba, tanpa persiapan matang, hanya “bercanda bersama teman-teman” dan direkam seadanya. Tujuannya hanya untuk lucu-lucuan di lingkup arisan saja.
Namun, candaan tersebut kemudian dibagikan oleh anggota keluarga (“mpok kandung”) ke publik via media sosial, dan dari sanalah video mulai menyebar luas.
2. Dari Video Iseng ke Viral yang Tak Terduga
Video tersebut kemudian mendapat respons besar dari warganet. Banyak yang tertawa, tetapi tak sedikit juga yang merasa empati saat mendengar keluhan Mpok Alpa, yang merasa jarang diajak pergi oleh suami, meski hanya ke Alfamart.
Julukan ‘Mpok Alpa’ muncul dari video viral di mana ia menyatakan ingin diajak ke “Alpamart.” Sejak itu, nama tersebut melekat sebagai identitasnya.
Keaslian ekspresi dan logat Betawi yang kocak membuat video terasa dekat dan mudah dirasakan masyarakat. Dukungan dan komentar lucu membanjiri unggahan, meningkatkan visibilitas sekaligus daya viralnya. Seiring waktu, nama ‘Mpok Alpa’ semakin dikenal publik sebagai persona yang lucu, apa adanya, dan menghibur.
3. Terbongkarnya Identitas Asli
Ketika popularitasnya meningkat, publik penasaran ingin tahu siapa sosok di balik nama ‘Mpok Alpa’. Ia kemudian mengungkap identitas aslinya sebagai Nina Carolina, seorang ibu rumah tangga yang aktif bernyanyi sebagai hiburan di akhir pekan.
Kehidupannya yang sederhana, di mana ia tinggal di Jakarta dan aktif tampil sebagai penyanyi dangdut, justru menambah daya tarik publik terhadap sosoknya yang ‘dekat’.
Perjalanan hidup yang sederhana ini kemudian menjadi daya tarik media, menggambarkan transformasi dari warga biasa menjadi selebritas karena sebuah video iseng.
4. Lonjakan Karier di Dunia Hiburan
Popularitasnya membuka peluang baru di dunia hiburan. Ia mulai diundang tampil di berbagai acara TV populer pada segmen humor, berkat kecocokan gaya bicaranya yang spontan dan jenaka.
Selain tampil di acara komedi, ia juga sempat membintangi sinetron dan tampil sebagai bintang tamu di sejumlah panggung hiburan, mendapatkan sambutan hangat dan penuh tawa dari publik.
Transformasi karier ini menunjukkan bagaimana viral media sosial dapat membuka peluang tak terduga bila dikombinasikan dengan bakat dan keunikan diri.