
Jangan anggap remeh sepeda motor yang baru melewati atau sampai terendam banjir. 2W and OMB Service Head PT Suzuki Indomobil Motor, Victor Assani mengatakan ada dua hal yang perlu segera dilakukan oleh pemilik.
"Justru yang paling penting adalah tindakan pertama, baru kemudian pertolongan pertama. Air itu sangat berefek pada mesin dan kendaraan itu sendiri baik itu kelistrikan, komponen, termasuk area paling rendah dari motor," kata Victor kepada kumparan.
Dirinya mengimbau, jika skenarionya motor baru dievakuasi setelah terendam banjir atau mogok saat tengah melintasi genangan air, maka tidak coba-coba untuk langsung dinyalakan. Sebab, tinggi risiko terkena water hammer.
"Water hammer adalah kondisi di mana piston akan tertahan air yang masuk seperti dipalu. Kondisi ini dapat mengakibatkan piston bengkok hingga pecah, membuat mesin tidak dapat dioperasikan," ucap pria yang juga dosen di bidang teknik industri ini.

Selain itu, menurutnya air banjir mengandung berbagai macam senyawa yang bila bersentuhan dengan komponen kelistrikan akan menyebabkan short circuit (korset), dan material berbahan logam dapat menimbulkan korosi dalam jangka panjang jika tak dibersihkan.
"Pertolongan selanjutnya untuk kendaraan yang terendam sampai mesinnya adalah membawanya ke bengkel, prioritaskan bengkel resmi untuk dapat dilakukan pemeriksaan, bongkar, dan pembersihan mulai dari mesin, aliran bahan bakar, hingga oli," terang Victor.
Namun bila pemotor hanya sekadar melewati genangan air yang tidak sampai merendam mesin, ia menyarankan agar setelahnya pemilik berupaya membersihkan area yang terkena genangan dengan air bersih.
"Cukup dibersihkan dengan air bersih saja agar kandungan kotoran maupun zat lain seperti garam dan asam yang melekat bisa rontok. Kalau dibiarkan terlalu lama itu dia punya sifat korosif, jangka panjangnya bisa menimbulkan karat," tandas Victor.