Moskow (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dilaporkan mulai melunak terkait isu wilayah dan kemungkinan dapat menyetujui penyerahan wilayah Ukraina yang saat ini dikuasai Rusia dalam rangka mengakhiri peperangan sesuai rencana yang didukung Eropa.
Sebagaimana laporan harian Inggris The Telegraph menjelang pertemuan Rusia-Amerika Serikat di Alaska akhir pekan ini, seorang pejabat Barat yang tak disebutkan namanya mengatakan bahwa penyerahan wilayah hanya dapat dilakukan pada posisi yang saat ini "dikuasai oleh militer".
Menurut laporan harian tersebut, meski Ukraina tampaknya bisa setuju menyerahkan wilayah, Ukraina hanya akan menyetujui perjanjian perdamaian yang memberikannya jaminan keamanan dalam bentuk komitmen pasokan senjata dan keanggotaan NATO.
The Telegraph mengatakan bahwa Ukraina dapat menyetujui penghentian peperangan dan penyerahan wilayah yang dikuasai Rusia di bawah sebuah rencana yang didukung negara-negara Eropa.
Harian tersebut mengeklaim bahwa terbuka kemungkinan penghentian peperangan di sepanjang garis depan pertempuran serta penguasaan de-facto Rusia terhadap semua wilayah yang didudukinya di Ukraina.
Baca juga: Zelenskyy resah Trump--Putin akan bertemu di Alaska tanpa Ukraina
Wilayah-wilayah tersebut antara lain "Republik Rakyat Donetsk", "Republik Rakyat Luhansk", wilayah Zaporizhzhia dan Kherson, serta Semenanjung Krimea.
The Telegraph juga mengabarkan bahwa menurut pejabat Eropa, Zelenskyy punya peluang untuk memengaruhi para pemilih di Ukraina yang semakin terbuka terhadap opsi penyerahan wilayah kepada Rusia demi mengakhiri perang.
Gedung Putih dan Kremlin sama-sama mengkonfirmasi bahwa Presiden Trump dan Presiden Putin akan bertemu di Alaska pada 15 Agustus 2025.
Menurut ajudan kepresidenan Rusia Yury Ushakov, Duta Khusus Presiden AS Steve Witkoff sempat mengusulkan pertemuan tiga pihak antara Putin, Trump, dan Zelenskyy dalam kunjungannya ke Rusia.
Namun, usulan Witkoff saat itu tidak ditanggapi pihak Rusia yang justru menyarankan supaya usaha kali ini difokuskan pada pertemuan bilateral.
Kemudian, Presiden Putin pada Kamis menyampaikan bahwa kemungkinan pertemuan dengan Presiden Zelenskyy masih terbuka, tetapi ia menekankan syarat-syarat supaya pertemuan dapat dilaksanakan harus dipenuhi lebih dahulu. Ia menganggap bahwa kondisi saat ini masih sangat belum terpenuhi.
Sementara itu, menjelang pertemuan antara pemimpin Rusia dan AS, Zelenskyy sempat menegaskan bahwa ia tidak akan menyerahkan wilayah Ukraina kepada Rusia.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti-OANA
Baca juga: AS usulkan pengakuan atas Krimea sebagai wilayah Rusia
Baca juga: Zelenskyy sebut kendali wilayah jadi isu utama gencatan senjata
Baca juga: Rusia: Pengakuan atas pencaplokan wilayah Ukraina syarat akhiri perang
Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.