Jadi intinya...
- Ruben Onsu bagikan momen umroh penuh syukur di depan Ka'bah.
- Ia tampil khusyuk dalam ihram, tunjukkan ketenangan spiritual.
- Ekspresi wajahnya pancarkan kebahagiaan dan doa tulus.
Liputan6.com, Jakarta Perjalanan ibadah umrah selalu meninggalkan kesan mendalam bagi setiap jemaah, termasuk para figur publik. Salah satunya adalah Ruben Onsu, yang membagikan momen berharganya ketika berada di depan Ka'bah di Tanah Suci Makkah. Potret yang ia unggah memunculkan rasa syukur, ketenangan, dan doa yang tulus dari lubuk hati. Setiap gambarnya menjadi pengingat akan indahnya kedekatan dengan Sang Pencipta.
Dalam foto-foto tersebut, Ruben terlihat mengenakan pakaian ihram putih yang menjadi simbol kesederhanaan dan kesucian. Setiap ekspresi wajahnya menunjukkan betapa besar arti perjalanan umrah ini bagi dirinya. Tidak hanya itu, latar belakang Masjidil Haram yang megah semakin menambah kesyahduan suasana. Berikut potret Ruben Onsu di depan Ka'bah, saat sedang menjalani ibadah umrah pertama kali setelah menjadi mualaf.
Tenang dalam Pakaian Ihram
Ruben Onsu tampil dengan pakaian ihram putih yang rapi, kain bagian atasnya menutup bahu kiri dengan sempurna. Kehadiran kacamata membuatnya terlihat praktis sekaligus tetap sederhana. Momen Jumat siang (5/9) yang cerah menambah kesan damai dan penuh syukur dalam setiap detail potret tersebut. Semua itu semakin memperkuat nuansa spiritual di depan Ka'bah.
Wajah Ruben terlihat begitu fokus, seolah sedang merenungkan arti dari ibadah umrah yang sedang dijalani. Ekspresi ketenangan yang terpancar membuat potret ini memiliki makna spiritual yang kuat. Ditambah lagi dengan suasana Jumatan di Masjidil Haram, kesyahduannya terasa semakin mendalam. Kehadirannya di Tanah Suci menjadi awal perjalanan rohani yang penuh arti.
Senyum Syukur di Balik Keagungan Malam
Dalam potret kedua, Ruben masih mengenakan ihram putih namun dengan gaya kain yang tampak lebih longgar. Ekspresinya berbeda dari sebelumnya, kali ini ia tersenyum tipis, memperlihatkan kebahagiaan sekaligus rasa syukur yang mendalam. Kalung hijau sebagai tanda pengenal travel umrah juga terlihat jelas di lehernya. Detail kecil itu menunjukkan kesederhanaan seorang jemaah di Tanah Suci.
Latar belakang menara jam Makkah (Abraj Al-Bait) dengan cahaya malam memberi suasana megah dan sakral. Perpaduan cahaya lampu kota dengan suasana Masjidil Haram menghadirkan nuansa yang begitu menggetarkan. Senyum Ruben seolah melengkapi kemegahan malam yang penuh doa. Momen ini menjadi gambaran indahnya rasa syukur di depan Ka'bah.
Kebahagiaan Spiritual di Siang Hari
Potret ketiga memperlihatkan Ruben dengan pakaian ihram putih yang dililit rapi di bahu. Ia tersenyum menghadap kamera, memperlihatkan kebahagiaan spiritual yang terpancar dari wajahnya. Kalung ID card hijau kembali terlihat, menandakan dirinya sedang dalam rombongan umrah. Ekspresi itu menguatkan betapa besar rasa syukur yang ia bawa selama ibadah.
Latar belakang Ka'bah yang jelas terlihat di siang hari memberi energi spiritual yang sangat kuat. Cahaya matahari yang terang membuat nuansa foto ini semakin hidup dan penuh makna. Kehadiran Ruben di momen ini menunjukkan semangat yang besar dalam menjalankan ibadah. Potret ini sekaligus menginspirasi banyak orang untuk rindu beribadah di Tanah Suci.
Khusyuk Berdoa di Malam yang Tenang
Pada potret keempat, Ruben terlihat sangat khusyuk dalam berdoa. Matanya terpejam, kedua tangan terangkat dengan penuh harap, sementara wajahnya memperlihatkan ekspresi doa yang begitu dalam. Keberadaan earphone di telinga menambah kesan personal, mungkin sedang mendengarkan doa atau bacaan Qur’an. Semua detail itu membuat suasana spiritual semakin terasa.
Suasana malam di sekitar Ka'bah memberikan latar yang sangat mendukung kekhusyukan momen ini. Lampu-lampu Masjidil Haram yang berkilauan membuat suasana semakin syahdu. Kehadiran ribuan jemaah lain tidak mengurangi kekhusyukan Ruben dalam berdoa dengan penuh ketulusan. Momen ini menjadi refleksi mendalam perjalanan umrah di Tanah Suci.