Liputan6.com, Jakarta - Tunggal putra bulu tangkis muda jebolan PB Djarum, Mohammad Zaku Ubaidillah belakangan menjadi sorotan berkat progresnya yang melesat.
Pemuda yang akrab disapa Ubed itu belum lama ini debut di BWF World Tour Super 500 dalam ajang Hong Kong Open 2025, meski langkahnya terhenti di babak kualifikasi oleh wakil tuan rumah Jason Gunawan.
Sebelumnya, Ubed juga sudah mencuri perhatian sebab berhasil meraih emas nomor tunggal putra Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Junior (BAJC) 2025 pada akhir Juli.
Usut punya usut, performa gemilang Mohammad Zaki Ubaidillah rupanya belum muncul sejak awal.
Ketua PB Djarum Yoppy Rosimin menjelaskan, pemuda berusia 18 tahun itu tadinya tidak terlalu menonjol di klub.
Akan tetapi, belakangan muncul momen yang menjadi titik balik bagi karier Ubed. Ini dipicu oleh ide pelatih Imam Tohari untuk memberi tantangan buat pebulu tangkis kelahiran Sampang.
Dari ajang bulutangkis All England pasangan Fajar Alfian-Rian Ardianto berhasil mempertahankan gelar ganda putra setelah mengalahkan pasangan Malaysia. Sementara, Jonathan Christie meraih gelar tunggal putra All England setelah mengalahkan Anthony Si...
Diancam Main Ganda Putra
Kepada Liputan6.com dan awak media lain, Yoppy Rosimin bercerita bahwa Imam Tohari ketika itu menyadari Ubed perlu didorong dengan cara tertentu agar bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Dia memilih mengancam anak asuhnya dengan hal yang paling ditakuti, yakni pindah ke sektor ganda putra.
"Dulu kan (Ubed) biasa saja, tetapi tiba-tiba cepat sekali (progresnya). Saya tanya ke pelatihnya, diapakan? Pelatih Imam Tohari melihat, anak ini harus dibikinkan sesuatu. Sesuatunya itu dia harus di-challenge," tutur Yoppy.
"Ia paling takut kalau disuruh main ganda. Padahal kualitasnya antara main ganda sama tunggal hampir sama. Suatu saat, pelatihnya seakan-akan sudah menyerah. (Dia bilang) sudah, kamu tidak cocok di tunggal. Kamu lebih baik ke ganda," tambahnya.
Tidak Terima
Sesuai dugaan, strategi itu memantik rasa tidak terima Ubed. Dia minta diberi kesempatan kedua hingga berhasil membuktikan diri lewat progres pesat dan prestasinya.
"Dia tidak terima. (Ubed bilang) 'Jangan, Coach, jangan. Saya dikasih kesempatan lagi.' Dia begitu dibikin (ancaman), melesat (kemampuannya), keluar nyari macannya. Akhirnya cepat sekali progresnya.
Tak Ada Lawan Sebanding
Hingga memasuki usia 17 tahun, Ubed nyaris suah tidak memiliki lawan yang sepadan di antara anak-anak seusianya. Hal ini membuat PB Djarum langsung mendorong dia untuk naik kelas.
"Dia umur 17 sudah tidak ada lawan di kelompoknya, (jadi) harus naik . Kita selalu punya prinsip itu," kata Yoppy Rosimin.
"(Kami bilang ke Ubed) apa yang kamu tunggu lagi? Lawan tidak ada yang imbang, jadi naik dong, ke 19, dan terus. Merangsek terus setelah itu," imbuhnya.
Janjikan Bonus
Adapun Mohammad Zaki Ubaidillah sebentar lagi bakal tampil di Kejuaraan Dunia Junior (WJC) 2025 pada 13-19 Oktober mendatang.
Bos PB Djarum menyiratkan ada bonus yang menanti Ubed apabila dia berhasil meraih gelar juara di ajang tersebut.
"Harus (dukung) dong (Ubed di WJC). Kan sudah dipenuhi harapannya. Sudah masuk daftar WJC," kata Yoppy.
"Nanti kita tunggu pemberian bonusnya juga, kalau jadi juara," pungkasnya.