JARINGAN Gusdurian berencana menggelar forum nasional yang mempertemukan para penggerak komunitas itu di seluruh daerah Indonesia pada 29-31 Agustus 2025 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Sejumlah tokoh nasional, seperti Menteri Agama Nasaruddin Umar hingga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dijadwalkan hadir.
"Kami akan mendiskusikan isu strategis, politik, hak asasi manusia, agama sebagai etika sosial hingga permasalahan ekologi," kata staf Divisi Jejaring dan Advokasi Sekretariat Nasional Gusdurian, Suraji, di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, pada Jumat, 22 Agustus 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Gusdurian merupakan kelompok beranggotakan individu, komunitas, atau lembaga yang sama-sama memiliki pemikiran untuk meneruskan perjuangan Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Jaringan GUSDURian adalah jejaring kerja yang bersifat kultural, terbuka, dan non-politik praktis.
Suraji mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap tiga tahun sekali yang digelar Jaringan Gusdurian. Kegiatan itu menjadi wadah anggota komunitas untuk merefleksikan pemikiran-pemikiran Gus Dur ke dalam permasalahan terkini.
Kegiatan temu nasional itu terbagi dalam tiga sesi: konferensi pemikiran Gus Dur, forum gerakan, dan festival gerakan. Adapun konferensi itu bertujuan mendiskusikan dan memperdalam warisan intelektual Gus Dur dalam praktik berdemokrasi, beragama, dan berpolitik di Indonesia. "Kami memperkuat (peran) para tokoh agama agar responsif terhadap isu sosial dan politik," kata Suraji. Di forum itulah Nasaruddin Umar, Mahfud MD, Greg Barton, Alissa Wahid hingga Sinta Nuriyah akan menyumbangkan pemikiran mereka.
Selain itu, para akademikus juga akan memperkaya dinamika diskusi yang membahas beragam tema seperti demokrasi dan supremasi sipil; agama sebagai etika sosial; serta keadilan ekologi. Agenda berikutnya adalah konsolidasi internal yang dihadiri oleh koordinator, anggota hingga penggerak senior di Jaringan Gusdurian.
Mereka akan melakukan musyawarah untuk menentukan strategi komunitas ke depan dalam menyikapi kebijakan dan permasalahan terkini. Nantinya hasil diskusi internal itu akan dirangkum menjadi dokumen dengan sejumlah rekomendasi yang ditujukan kepada pemerintah.
Jaringan Gusdurian juga akan menghelat malam puncak kebudayaan dengan selingan hiburan pembacaan puisi, penampilan musik hingga monolog oleh putri bungsu Gus Dur, Inayah Wulandari Wahid. Kegiatan ini diperkirakan dihadiri hingga 2.000 orang yang terdiri atas anggota Jaringan Gusdurian dari 130 komunitas, 25 lembaga yang terafiliasi jaringan, tokoh lintas agama, hingga sahabat dan murid Gus Dur.