KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer atau Noel sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan terhadap perusahaan dalam pengurusan sertifikat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan.
“KPK mengungkapkan, dari tarif sertifikat K3 sebesar Rp 275 ribu, menurut fakta di lapangan, buruh harus mengeluarkan biaya Rp 6 juta,” kata Ketua KPK Setyo Budiyanto di Gedung Merah Putih KPK pada Jumat, 22 Agustus 2025.
Komisi antirasuah itu juga menetapkan 10 orang lain sebagai tersangka, sehingga total tersangka dalam kasus ini sebanyak 11 orang. Kasus ini merupakan hasil operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar KPK pada Rabu malam, 20 Agustus 2025.
KPK menyita 15 unit mobil dan 7 unit sepeda motor, yang salah satunya milik Noel. KPK pun menyita uang tunai senilai Rp 170 juta dan US$ 2.201. “KPK telah menemukan setidaknya dua alat bukti dan menaikkan perkara ini ke penyidikan,” kata Setyo.
Sebelum ditangkap KPK, Noel terlibat dalam sejumlah aktivitas berkaitan dengan buruh di berbegai daerah.
Sidak Pabrik Odol di Kota Depok
Immanuel Ebenezer sempat mengunggah video di media sosial sebelum tertangkap KPK pada Rabu malam. Dalam video itu, Noel meminta para pengusaha tidak berbuat macam-macam di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Sekali lagi saya peringatkan untuk para pengusaha yang nakal, jangan bermain-main di pemerintahan Pak Prabowo,” kata Noel dalam video yang diunggah pada Rabu sore sekitar pukul 17.00 WIB itu. KPK baru mengonfirmasi penangkapan Noel pada Kamis, 21 Agustus 2025 pukul 11.00 WIB atau sekitar 18 jam setelah unggahan tersebut.
Video itu memperlihatkan Noel sedang melakukan sidak ke pabrik odol di Kota Depok, Jawa Barat. Pabrik itu diduga memberikan cek palsu untuk gaji karyawannya. Noel pun tampak mendengarkan cerita karyawan pabrik itu hingga menelpon petinggi pabrik untuk protes.
Noel menyebutkan akan memproses hukum kasus tersebut agar menjadi contoh untuk pengusaha lain. “Apa yang saya lakukan ini jelas ngasih pesan ke mereka yang kurang ajar dengan buruh dan rakyat Indonesia,” ujar dia.
Dia mengatakan akan terus berupaya mengungkap praktik pengusaha yang mencurangi buruh. “Saya akan tetap jadi ancaman nyata untuk mereka yang bermain-main dengan nasib rakyat. Salam Indonesia terang dari saya Immanuel Ebenezer,” kata Noel.
Memakai Kaus One Piece di Depan Buruh Padang Pariaman
Sebelumnya, Noel memakai kaus seri manga asal Jepang, One Piece, sebagai bentuk dukungan moril kepada para buruh PT Bumi Sarimas Indonesia, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat yang berunjuk rasa pada Kamis, 7 Agustus 2025.
“Pertama, ini menunjukkan semangat pemerintahan Pak Prabowo adalah semangat solidaritas,” kata Noel di Kabupaten Padang Pariaman, seperti dikutip dari Antara.
Kader Partai Gerindra ini menyampaikan hal itu setelah bertemu dengan perwakilan PT BSI, serta Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PT Bumi Sarimas Indonesia untuk membahas pelunasan gaji karyawan selama empat bulan yang belum dibayarkan.
Menurut Noel, kaus One Piece tersebut sekaligus menandai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan yang dialami para buruh PT BSI, yang belum digaji selama empat bulan. “Artinya, ini bentuk solidaritas kita kepada kawan-kawan buruh sekaligus menegaskan kehadiran negara kepada masyarakat,” kata dia.
Janji kepada Buruh Sritex
Sepuluh bulan menjabat wakil menteri di Kabinet Merah Putih, Immanuel Ebenezer sempat beraksi dalam berbagai peristiwa yang melibatkan buruh, terutama dalam kasus pemutusan hubungan kerja di PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) pada awal tahun ini.
Ketika itu, Noel mengatakan pemerintah turun tangan dalam kasus ini agar tak terjadi PHK dalam jumlah besar. Dia pun membenarkan pemerintah melibatkan aparat penegak hukum dalam upaya penyelamatan perusahaan tekstil. “Niat kami baik,” kata dia kepada Tempo dalam wawancara khusus di kantornya pada Rabu, 5 Februari 2025.
Sritex telah tutup pada 1 Maret 2025. Kejaksaan Agung juga sedang mengusut dugaan korupsi pemberian kredit ke Sritex. Direktur Utama Sritex Iwan Kurniawan Lukminto dan Komisaris Utama Iwan Setiawan Lukminto juga telah menjadi tersangka dan ditahan atas kasus tersebut.
Selain itu, Noel mengakui pemerintah melibatkan kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam meredam demonstrasi buruh Sritex di Jakarta. Dia mengatakan demonstrasi merupakan pilihan terakhir ketika jalan komunikasi buntu.
Noel menyebutkan pemerintah melibatkan BIN dan penegak hukum lain karena merupakan instrumen negara. “Penting, dong. Mereka instrumen negara. Sekarang ada saya dan desk tenaga kerja di kepolisian,” ujarnya.
Kepada buruh, Noel pun berjanji memperjuangkan nasib mereka agar tidak kehilangan pekerjaan. Dia bahkan menyatakan siap kehilangan jabatan demi membela pekerja. “Saya lebih baik kehilangan jabatan saya dari pada saya melihat saudara-saudara saya harus di-PHK,” ucapnya.
M. Rizki Yusrial, Sultan Abdurrahman, Adil Al Hasan, Eka Yudha Saputra, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Mereka Menyoroti Kematian Balita Akibat Cacingan di Sukabumi