Beijing (ANTARA) - Beijing masuk dalam jajaran kota wisata terbaik dunia berdasarkan kekuatan komprehensif, menurut laporan industri utama yang dirilis pada Kamis (11/9) dalam Konferensi Dunia tentang Kerja Sama dan Pengembangan Pariwisata 2025.
Laporan Perkembangan Kota Wisata Dunia 2024-2025, yang merupakan publikasi unggulan dari World Tourism Cities Federation (WTCF) dan telah diterbitkan setiap tahun sejak 2014, menempatkan Beijing di peringkat ketujuh secara global.
Peringkat ini naik satu posisi dibandingkan laporan sebelumnya setelah evaluasi menyeluruh terhadap berbagai kota sepanjang tahun lalu.
Sementara itu, Shanghai berada di posisi kesembilan, dan Hong Kong di peringkat ke-11. Tiga posisi teratas diduduki oleh New York City, Tokyo, dan Paris.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa lima kota di China, yakni Makau, Hong Kong, Hangzhou, Shanghai, dan Beijing, masuk dalam 10 besar dunia dalam kategori city intelligence atau kecerdasan kota.
Hal ini menunjukkan kemajuan signifikan China dalam pengembangan kota pintar, infrastruktur digital, serta layanan wisata berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Tak hanya itu, Beijing juga meraih posisi kelima dalam Indeks Daya Saing Destinasi Wisata Global (World Tourism Destination Potential Competitive Index Report) 2025, yang diterbitkan bersama oleh WTCF dan Pacific Asia Travel Association (PATA).
Laporan ini menilai daya saing kota wisata berdasarkan 10 indikator, termasuk daya tarik budaya, kualitas hidup dan keamanan, infrastruktur dan aksesibilitas pariwisata, serta aspek pariwisata cerdas dan berkelanjutan. Shanghai juga tercatat berada di peringkat kesembilan dalam laporan ini.
Ketua Komite Kota Beijing dari Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (Chinese People's Political Consultative Conference/CPPCC) Wei Xiaodong menyoroti meningkatnya daya tarik Beijing di mata wisatawan internasional.
Dari Januari hingga Juli 2025, Beijing menyambut sekitar 2,92 juta kunjungan wisatawan mancanegara, meningkat 46,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Ketua PATA Peter Semone memuji kemampuan Beijing dalam memadukan warisan budaya dengan kemajuan teknologi modern, serta perannya sebagai pemimpin dalam sektor pariwisata MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition). Dia juga menekankan visi strategis kota tersebut sebagai pusat pariwisata global.
"Beijing kini memiliki jumlah situs warisan dunia terbanyak dibandingkan kota mana pun di dunia," kata Semone. "Ini bukan sekadar prestasi simbolis, melainkan hasil dari kebijakan jangka panjang yang konsisten untuk melestarikan, melindungi, dan mempromosikan aset budaya."
Mengusung tema "Pariwisata Cerdas untuk Masa Depan yang Saling Menguntungkan" (Smart Tourism for a Win-Win Future), konferensi ini menjadi bagian dari rangkaian acara Pameran Perdagangan Jasa Internasional China (China International Fair for Trade in Services/CIFTIS) 2025.
Acara tersebut dihadiri hampir 400 delegasi dari 66 negara dan kawasan yang membahas tren dan peluang kerja sama di era pariwisata cerdas.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.