Pemprov Papua Tengah ajak semua pihak berkolaborasi atasi stunting.
REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA, – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam mengatasi masalah stunting di wilayah tersebut. Wakil Gubernur Papua Tengah, Deinas Geley, menyampaikan hal ini dalam siaran pers yang diterima di Jayapura, Kamis (11/9). Ia menekankan bahwa penanganan stunting adalah perhatian lintas sektor, bukan hanya tugas Dinas Kesehatan.
Deinas Geley menjelaskan bahwa kualitas gizi sejak masa kehamilan sangat menentukan tumbuh kembang serta kesehatan anak. Oleh karena itu, keberhasilan dalam penurunan stunting di Papua Tengah ditentukan oleh kebersamaan semua pihak, termasuk pemerintah dan instansi terkait lainnya.
"Jika hanya dilakukan oleh satu instansi, penanganan stunting tidak akan maksimal. Diperlukan kerja sama lintas sektor, lintas agama, dan lintas budaya," ujarnya.
Aksi Konvergensi untuk Percepatan Penanganan
Wakil Gubernur menambahkan bahwa aksi konvergensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting yang dilakukan saat ini adalah kesempatan yang tepat bagi semua pihak untuk berkomitmen bersama dalam menekan kasus stunting. "Kami semua harus saling mendukung agar upaya percepatan penurunan stunting di Papua Tengah dapat tercapai," katanya.
Geley juga mengungkapkan bahwa falsafah lokal Papua, "Satu Tungku Tiga Batu", menjadi simbol dalam penanganan stunting, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga.
Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), prevalensi stunting di Papua Tengah hingga Desember 2024 tercatat 11,58 persen, turun 0,2 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 11,76 persen.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara