Liputan6.com, Jakarta Persaingan pasar perangkat wearable semakin memanas, dengan Samsung akan menjadi 'pemain' yang siap meluncurkan terobosan baru.
Ketimbang mengikuti tren augmented reality (AR), raksasa teknologi asal Korea Selatan ini justru ingin merilis kacamata pintar tanpa layar.
Mengutip 9to5Google, Sabtu (16/8/2025), perusahaan berencana merilis Samsung Smart Glasses tanpa layar sebelum akhir tahun depan.
Tidak seperti headset Android XR yang dikembangkan bersama Google, kacamata pintar ini justru mengusung konsep minimalis, mirip Meta Ray-Ban Smart Glasses.
Walau belum dikonfirmasi, fitur utama kacamata pintar Samsung ini mengandalkan integrasi speaker, mikrofon, dan kamera bawaan.
Ini memungkinkan pengguna untuk melakuka komunikasi hands-free atau merekam momen cepat tanpa perlu repot membuka dan menggenggam ponsel.
Laporan dari SEDaily mengungkap, ide kacamata pintar ini sudah mencual sejak tahun lalu, dengan fokus utama pada fungsi audio dan kamera, bukan visual digital.
Konsep Minimalis untuk Pengalaman Maksimal
Berbeda dari kacamata pintar konvensional yang menampilkan visual digital, produk ini mengandalkan desain sederhana yang menitikberatkan fungsi audio dan kamera.
Laporan dari SEDaily menyebut ide ini pertama kali mencuat tahun lalu, dengan kemungkinan spesifikasi serupa Meta Ray-Ban Smart Glasses.
Tanpa layar, perangkat ini berpotensi menjadi pilihan bagi pengguna yang lebih mengutamakan portabilitas, daya tahan baterai, dan kemudahan penggunaan ketimbang pengalaman AR penuh.
Konsep seperti ini juga membuka peluang pasar baru di segmen konsumen yang membutuhkan perangkat untuk dokumentasi cepat, komunikasi hands-free, atau integrasi dengan layanan AI.
Pendekatan minimalis ini membuat kacamata pintar lebih mirip perangkat gaya hidup daripada sekadar gadget teknologi tinggi.
Hubungan Proyek Ini dengan Ekosistem Samsung
Meski terpisah dari proyek headset Android XR, kacamata pintar tanpa layar ini berpotensi menjadi bagian dari ekosistem perangkat Samsung yang terhubung.
Headset Project Moohan, yang dikembangkan bersama Google, menawarkan pengalaman imersif VR/AR dengan Android XR sebagai sistem utama dan AI Gemini sebagai asisten cerdas.
Tidak menutup kemungkinan kacamata pintar ini akan memiliki integrasi serupa, meskipun tanpa layar.
Misalnya, pengguna bisa mengaktifkan navigasi berbasis suara, mengontrol perangkat rumah pintar, atau menggunakan penerjemah real-time melalui koneksi AI.
Hal ini akan memberikan pengalaman yang konsisten bagi pengguna ekosistem Samsung, meskipun format perangkatnya berbeda.
Peluang dan Tantangan di Pasar Wearable
Persaingan di pasar kacamata pintar semakin ketat dengan banyaknya pemain besar seperti Google, Apple, dan Xiaomi yang juga meluncurkan produk serupa.
Kehadiran dua perangkat dengan fungsi berbeda memberi Samsung posisi unik untuk menggaet lebih banyak segmen pengguna. Namun, tantangan tetap ada.
Tanpa layar, perangkat harus menawarkan alasan kuat bagi konsumen untuk membelinya, baik melalui harga yang kompetitif, fitur eksklusif, atau integrasi AI yang mulus.
Keputusan desain ini juga akan menguji sejauh mana pasar siap menerima kacamata pintar yang fokus pada fungsi audio dan perekaman, tanpa embel-embel visual AR.
Informasi resmi soal harga dan spesifikasi lengkap diperkirakan akan dirilis awal tahun depan.