Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan sektor swasta (private sector) harus diberikan ruang lebih banyak agar pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melampaui 5 persen.
Purbaya berkaca pada pemerintahan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), saat itu pertumbuhan ekonomi bisa menembus 6 persen karena peran swasta lebih besar.
"Kenapa saya tadi bisa bilang 6 persen, orang-orang bilang Purbaya sok tau, kenapa bisa 6 persen, sok tau, sok pintar, kamu sombong, tapi ini berdasarkan pengalaman selama ini," katanya saat Rapat Kerja Komisi XI DPR, Rabu (10/9).
Pada saat pemerintahan SBY, lanjut dia, walaupun tidak membangun infrastruktur secara masif seperti yang dilakukan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), sektor swasta lebih besar perannya dalam menjalankan ekonomi.
"Jadi pada waktu zaman Pak SBY, walaupun dia enggak bangun infrastruktur habis-abisan, private sector yang hidup, yang menjalankan ekonomi," ujar Purbaya.
Hal tersebut kemudian berdampak pada rasio perpajakan (tax ratio) yang lebih besar. Jika sektor swasta berjalan, otomatis pengusaha lebih banyak membayar pajak. Buktinya, menurut Purbaya, tax ratio zaman SBY lebih besar.
"Tax ratio kita tumbuh 0,5 persen, lebih tinggi dibanding ketika zaman Pak Jokowi," lanjut Purbaya.
Dengan begitu, Purbaya optimistis Indonesia bisa melampaui pertumbuhan ekonomi 6 persen dengan menggabungkan gaya pemerintahan SBY yang berpihak pada swasta, serta Jokowi dengan belanja pemerintah yang besar untuk pembangunan.
"Saya lihat aja zamannya Pak SBY 6 persen (dengan) private, zaman Pak Jokowi (belanja) pemerintah, 5 (persen). Kalau kita gabungkan bagaimana? Itu langkah simpel saja yang jangka mungkin enggak terlalu panjang untuk bisa kita lihat dampaknya," tutur Purbaya.
Meskipun begitu, dia juga menilai pertumbuhan tersebut tidak akan terlalu cepat bisa menembus 6 persen. Namun, dengan dukungan swasta yang lebih besar, dia meyakini potensinya bisa lebih terbuka lebar,
"Gerakan ke arah sana sudah terbuka lebar kalau kita biarkan private sektor bekerja. Saya termasuk yang percaya bahwa agen-agen ekonomi itu mempunyai otak sendiri, daripada pemerintah nggak mungkin mengontrol semua agen ekonomi untuk berjalan," jelasnya.
"Tapi saya ciptakan kondisi di mana mereka berpikir dan berjalan, dan bisa tumbuh bisa berbisnis dengan suasana situasi yang ada itu yang ingin kita ciptakan," imbuh Purbaya.
Bakal Buat Tim Debottlenecking
Purbaya menilai, cara untuk menggenjot peran swasta di perekonomian yakni dengan menyelesaikan segala hambatan (