Liputan6.com, Jakarta Buah naga atau dikenal juga dengan sebutan dragon fruit dan pitahaya kini semakin populer sebagai salah satu buah tropis yang digemari masyarakat. Dengan kulit berwarna merah cerah berpadu sisik hijau menyerupai naga, buah ini tak hanya menarik secara visual, tetapi juga menyimpan segudang manfaat kesehatan. Rasanya yang manis segar serta teksturnya yang lembut berbiji kecil membuat buah naga cocok dinikmati langsung maupun diolah menjadi aneka hidangan.
Kehadiran buah naga di pasaran tidak lagi terbatas pada daerah tropis. Berkat distribusi global, buah ini kini bisa ditemukan segar maupun dalam bentuk beku di berbagai supermarket dunia. Popularitasnya meningkat seiring dengan semakin banyaknya penelitian yang mengungkap kandungan nutrisi dan manfaat kesehatannya.
Liputan6.com akan membahas secara mendalam mengenai manfaat makan buah naga, kandungan nutrisinya, serta anjuran konsumsinya. Selain itu, akan disajikan pula beberapa pertanyaan umum (FAQ) agar pembaca lebih memahami buah eksotis yang satu ini, Kamis (21/8/2025)
1. Kaya Nutrisi dan Rendah Kalori
Buah naga merupakan pilihan tepat bagi yang ingin menikmati camilan sehat tanpa khawatir kelebihan kalori. Kandungan vitamin C dan magnesium di dalamnya membantu menjaga metabolisme tubuh tetap optimal.
2. Membantu Melawan Penyakit Kronis
Antioksidan dalam buah naga, terutama vitamin C, karotenoid, dan betasianin, dapat melawan radikal bebas yang merusak sel. Radikal bebas diketahui berperan dalam pemicu berbagai penyakit kronis seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung. Studi yang dimuat dalam PMC (2023) menunjukkan bahwa konsumsi buah naga dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan sindrom metabolik.
3. Tinggi Serat untuk Kesehatan Pencernaan
Dengan kandungan serat 5–6 gram per porsi, buah naga berperan penting dalam melancarkan sistem pencernaan. Serat membantu mencegah sembelit, mengontrol kadar gula darah, serta menjaga berat badan tetap ideal. Beberapa penelitian juga mengaitkan konsumsi serat tinggi dengan penurunan risiko kanker usus besar.
4. Mendukung Keseimbangan Mikrobiota Usus
Buah naga mengandung prebiotik, yaitu jenis serat yang menjadi “makanan” bagi bakteri baik dalam usus. Dengan meningkatnya jumlah bakteri baik, sistem pencernaan akan lebih sehat dan daya tahan tubuh pun terjaga. Healthline (2022) menyebutkan bahwa konsumsi prebiotik secara rutin dapat menekan risiko infeksi saluran pencernaan.
5. Meningkatkan Sistem Imun
Vitamin C dan karotenoid dalam buah naga membantu melindungi sel darah putih dari kerusakan akibat radikal bebas. Sel darah putih inilah yang berfungsi melawan bakteri dan virus penyebab penyakit. Oleh sebab itu, mengonsumsi buah naga secara rutin dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh.
6. Membantu Mengatasi Kekurangan Zat Besi
Buah naga termasuk salah satu buah segar yang mengandung zat besi. Zat besi berperan dalam pembentukan hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, rasa lelah, dan gangguan konsentrasi. Dengan kandungan vitamin C-nya, buah naga juga membantu meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.
7. Sumber Magnesium Alami
Magnesium adalah mineral penting yang terlibat dalam lebih dari 300 proses enzimatik tubuh, termasuk produksi energi, kontraksi otot, dan pembentukan DNA. Kandungan magnesium dalam buah naga relatif lebih tinggi dibanding buah tropis lainnya. Beberapa studi juga mengaitkan asupan magnesium dengan penurunan risiko diabetes dan stroke.
Kandungan Gizi Buah Naga
Menurut Healthline (2022), satu porsi buah naga (180 gram) mengandung sekitar:
- Kalori: 103
- Protein: 0,6 g
- Lemak: 0,2 g
- Karbohidrat: 27,4 g
- Serat: 5,6 g
- Zat besi: 0,324 mg
- Magnesium: 12,6 mg
- Vitamin C: 7,7 mg
- Vitamin E: 0,2 mg
Selain itu, buah naga juga kaya akan senyawa bioaktif seperti polifenol, karotenoid, dan betasianin yang berperan sebagai antioksidan alami. Jurnal ilmiah yang diterbitkan di PMC (2023) menambahkan bahwa buah naga mengandung senyawa bioaktif lain seperti p-coumaric acid, vanillic acid, dan gallic acid yang berkontribusi pada efek anti-inflamasi, antidiabetik, hingga antikanker.
Anjuran Konsumsi Buah Naga
Buah naga bisa dikonsumsi kapan saja, baik pagi, siang, maupun malam. Porsinya idealnya 100–200 gram per hari atau sekitar setengah hingga satu buah berukuran sedang. Buah ini dapat dimakan langsung, dicampur dalam salad, dibuat jus, smoothie, atau sebagai topping yogurt.
Namun, konsumsi berlebihan bisa menyebabkan efek samping ringan, seperti diare atau perut kembung, terutama bagi yang tidak terbiasa dengan asupan serat tinggi. Healthline (2022) juga mencatat adanya laporan langka tentang alergi buah naga, meskipun kasusnya sangat jarang.
FAQ Seputar Buah Naga
1. Apakah buah naga baik untuk penderita diabetes?
Beberapa studi pada hewan menunjukkan buah naga dapat membantu menurunkan resistensi insulin. Namun, hasil pada manusia masih bervariasi. Konsumsi dalam jumlah wajar bisa menjadi bagian dari pola makan sehat penderita diabetes.
2. Apakah aman makan buah naga setiap hari?
Ya, aman dikonsumsi setiap hari dalam jumlah wajar (100–200 gram). Justru bermanfaat karena kaya serat, vitamin, dan antioksidan.
3. Mana yang lebih baik, buah naga merah atau putih?
Keduanya memiliki manfaat yang hampir sama. Namun, buah naga merah biasanya mengandung lebih banyak betasianin yang berfungsi sebagai antioksidan kuat.
Buah naga rendah kalori, tinggi air, dan kaya serat sehingga membuat kenyang lebih lama. Ini bisa mendukung program penurunan berat badan bila dikombinasikan dengan diet sehat dan olahraga.
5. Bagaimana cara memilih buah naga yang matang sempurna?
Pilih buah dengan kulit merah cerah tanpa terlalu banyak bercak cokelat. Tekannya perlahan, bila terasa sedikit lembut namun tidak lembek, berarti buah tersebut matang dan siap dikonsumsi.
Daftar Rujukan
- Healthline. (2022). Health Benefits and Nutrition Facts About Dragon Fruit. Diakses dari: https://www.healthline.com/nutrition/dragon-fruit
- Healthline. (2022). What Is Dragon Fruit and Does It Have Health Benefits? Diakses dari: https://www.healthline.com/nutrition/dragon-fruit
- Nishikito, D. F., Borges, A. C. A., Laurindo, L. F., Otoboni, A. M. M. B., Direito, R., Goulart, R. A., Nicolau, C. C. T., Fiorini, A. M. R., Sinatora, R. V., & Barbalho, S. M. (2023). Anti-Inflammatory, Antioxidant, and Other Health Effects of Dragon Fruit and Potential Delivery Systems for Its Bioactive Compounds. Frontiers in Nutrition / PMC. PMCID: PMC9861186, PMID: 36678789. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9861186/
- World Health Organization (WHO). (2020). Increasing fruit and vegetable consumption to reduce the risk of noncommunicable diseases. Diakses dari: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/healthy-diet