Nasim Khan Usulkan Gerbong Khusus Merokok, WHO Ingatkan 600 Ribu Nyawa Hilang Tiap Tahun Akibat Rokok Pasif

10 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKB, Nasim Khan, mengusulkan adanya gerbong khusus merokok di kereta api. Usulan ini disampaikan dalam rapat di DPR, Jakarta pada Rabu, 20 Agustus 2025.

"Sisakan satu gerbong paling tidak untuk smoking area, saya yakin itu pasti bermanfaat dan menguntungkan bagi kereta," ujar Nasim Khan.

Menurutnya, banyak penumpang melakukan perjalanan jauh hingga delapan jam tanpa bisa merokok. Hal ini dinilai memberatkan bagi mereka yang terbiasa merokok.

"Delapan jam perjalanan, jauh, di bus aja ada smoking area, masa di kereta sepanjang itu enggak ada, kasihan," tambahnya.

Nasim Khan juga menilai bahwa kebijakan ini bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Namun, usulan gerbong khusus merokok di kereta api menuai pertanyaan soal dampaknya terhadap kesehatan.

Merokok tidak hanya berbahaya bagi perokok aktif, tapi juga bagi orang di sekitarnya. Merokok pasif atau secondhand smoking dapat menimbulkan risiko kesehatan serius.

Pemerintah Singapura mengambil langkah ekstrem. Terkait penggunaan vape atau rokok elektrik, Perdana Menteri Lawrence Wong menegaskan, vape kini akan diperlakukan layaknya narkotika. Itu artinya, bukan sekadar denda, tetapi juga ancaman hukuman penja...

600 Ribu Kematian Prematur per Tahun Akibat Asap Rokok Orang Lain

Jurnal Effects of Passive Smoking: A Public Health Concern yang ditulis S Roopashree dari Kristu Jayanti College, India, menyebut bahwa asap rokok mengandung campuran bahan kimia berbahaya dan karsinogen.

Paparan ini bisa terjadi di ruang publik, termasuk transportasi umum, dan meningkatkan risiko penyakit pada orang yang bukan perokok.

"Merokok pasif menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan, karena mengekspos orang yang bukan perokok dengan campuran kompleks bahan kimia berbahaya dan karsinogen," tulis jurnal tersebut.

Penelitian lain, International Journal of Research Publication and Reviews (April 2024) juga menjelaskan bahwa perokok pasif berisiko lebih tinggi mengalami infeksi saluran pernapasan, penyakit jantung, hingga kanker.

"Upaya untuk mengurangi paparan merokok pasif melalui kebijakan bebas asap rokok, kampanye pendidikan publik, dan langkah-langkah pengendalian tembakau sangat penting untuk melindungi kesehatan mereka yang bukan perokok dan mempromosikan lingkungan bebas asap rokok bagi semua."

Dampak merokok pasif bersifat global tapi belum banyak perhatian yang diberikan terhadapnya. Sebuah studi dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menyatakan bahwa sekitar 600.000 kematian prematur (sebelum usia 75) per tahun diperkirakan disebabkan oleh asap rokok dari orang lain.

Menurut National Institutes of Health (NIH), hampir 30 persen orang terpapar asap rokok dari orang lain. Dan meskipun pemerintah telah melarang merokok di tempat umum, tapi masih ada 1,9 juta kematian.

Dengan kata lain, dampak rokok tak hanya bisa dirasakan perokok tapi juga non perokok. Ada berbagai eksperimen yang dilakukan untuk memeriksa prevalensi perokok pasif dan eksperimen telah membuktikan bahwa 50 persen orang telah terpapar rokok pasif.

Dan, satu hal lain yang perlu diamati adalah peningkatan jumlah orang yang terpapar asap rokok.

Merokok pasif meningkatkan risiko penyakit pernapasan pada anak-anak, termasuk asma, bronkitis, pneumonia, penyakit jantung koroner, stroke, kanker paru-paru, dan penyakit lainnya.

Bisa Bikin Bayi Mati Mendadak

Kereta api sebagai transportasi umum tak hanya mengangkut penumpang dewasa tapi juga anak-anak. Jika gerbong kereta terpapar asap rokok, maka ancaman besar mengintai mereka yang tak berdosa.

Anak-anak yang terpapar asap rokok dari orang lain memiliki risiko lebih tinggi terhadap sindrom kematian bayi mendadak (Sudden Infant Death Syndrome/SIDS), berat lahir rendah, infeksi pernapasan, dan gangguan fungsi paru-paru.

Paparan prenatal terhadap asap rokok juga dapat memiliki efek buruk pada perkembangan janin menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS.

Anak Disabilitas Lebih Terancam

Senada dengan data-data di atas, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) juga telah menyampaikan bahwa anak-anak yang terpapar asap rokok di lingkungan rumah, sekolah, atau tempat umum berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan serius.

Seperti gangguan pernapasan, asma, infeksi saluran pernapasan, dan gangguan perkembangan otak. Dampak ini bisa jauh lebih berat bagi anak penyandang disabilitas yang sudah memiliki keterbatasan atau kondisi medis tertentu.

Selain itu, anak penyandang disabilitas mungkin tidak memiliki pemahaman penuh tentang bahaya rokok, atau kesulitan untuk menghindari paparan rokok dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dilakukan Kemenkes RI menunjukkan bahwa jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta orang, dengan 7,4 persen di antaranya perokok berusia 10-18 tahun.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, saat ini iklan, sponsor, dan promosi rokok sangat mudah diakses oleh masyarakat. Termasuk oleh anak-anak dan remaja melalui berbagai platform.

Sebanyak 65,2 persen masyarakat bisa melihat iklan promosi rokok di tempat-tempat penjualan. Sementara, 56,8 persen melihat iklan rokok melalui televisi, video, dan film.

"Tak henti di situ, 60,9 persen iklan juga ditemui di media luar ruangan. Dan 36,2 persen melalui internet atau media sosial," kata Nadia yang hadir secara daring di Seminar Lindungi Anak Penyandang Disabilitas dari Bahaya Rokok, di LSPR Sudirman Park Campus, Jakarta, Jumat (13/12/2024).  

Read Entire Article